SHARE

Pricing Sebagai Kunci Utama Penjualan: Pahami Tujuan dan Strategi Efektifnya

Sovia
pricing adalah

Bayangkan kamu membuka bisnis kuliner. Menu sudah menggoda, lokasi strategis, dan layanan oke. 

Tapi, kenapa belum ramai pembeli? Jawabannya bisa jadi ada di strategi penetapan harga atau pricing. 

Pricing adalah elemen penting yang sering diremehkan. Padahal, cara kamu menentukan harga bisa mempengaruhi citra brand dan tingkat penjualan.

Dalam artikel ini, kita akan bahas pricing, mulai dari pengertian, tujuan, hingga strategi jitu untuk meningkatkan penjualan. 

Yuk, simak penjelasan selengkapnya!

Mengenal Arti Pricing

Dalam dunia bisnis, pricing adalah proses penting dalam menentukan harga jual produk atau jasa. 

Bukan sekadar menempel label harga, pricing melibatkan perhitungan yang cermat dan strategi yang tepat. 

Tujuannya, yaitu mendapatkan harga yang bisa diterima pasar dan tetap menguntungkan bisnis.

Secara sederhana, pricing adalah proses saat kamu menilai seberapa besar nilai produk yang ditawarkan. 

Harga yang ditentukan harus mencerminkan manfaat produk, biaya produksi, dan kondisi pasar saat ini. 

Tanpa pricing yang tepat, bisnis bisa kesulitan bersaing atau bahkan kehilangan kepercayaan pelanggan.

Penetapan harga tidak bisa dilakukan sembarangan karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. 

Kamu perlu memperhatikan tren pasar, harga kompetitor, serta persepsi konsumen terhadap produkmu. 

Misalnya, harga yang terlalu rendah memang bisa menarik, tapi juga bisa memicu rasa curiga.

Itulah kenapa pricing bukan hanya soal murah atau mahal, tapi soal persepsi dan nilai yang ditawarkan. 

Strategi pricing yang tepat bisa membuat produkmu unggul meski berada di pasar yang kompetitif.

Salah satu bentuk pricing yang sering dibahas adalah transfer pricing. Transfer pricing adalah metode penetapan harga jual antara unit usaha yang masih satu grup perusahaan. 

Strategi ini penting, apalagi bagi bisnis yang beroperasi lintas negara atau wilayah dengan pajak berbeda.Ada juga strategi yang cukup kontroversial, yaitu predatory pricing

Predatory pricing adalah strategi menjual produk dengan harga sangat rendah untuk menyingkirkan pesaing. 

Meski bisa menguntungkan dalam jangka pendek, strategi ini berisiko tinggi dan bisa melanggar aturan pasar.

Jadi, memahami arti pricing bukan hanya soal harga, tapi juga soal bagaimana bisnis bisa tumbuh berkelanjutan. 

Dengan pendekatan yang tepat, pricing bisa jadi senjata utama untuk memenangkan hati pelanggan.

Tujuan Penetapan Pricing Produk

Tujuan Penetapan Pricing Produk

Sumber: freepik.com

Pricing bukan sekadar soal nominal, tapi strategi penting untuk mendukung target bisnismu. 

Setiap brand tentu punya prioritas yang berbeda, tergantung pada arah dan tujuan bisnisnya.

Namun, secara umum, ada beberapa tujuan utama dalam penetapan pricing:

1. Memaksimalkan Laba dan Percepatan Balik Modal

Harga yang tepat akan membantu bisnis mendapatkan margin terbaik. 

Biasanya dihitung dari selisih antara biaya produksi dan harga jual paling rasional di pasar. 

Strategi ini bisa mempercepat pengembalian modal dan mendorong pertumbuhan bisnis.

2. Menarik Konsumen dan Menjaga Posisi di Pasar

Konsumen menilai harga dan kualitas secara bersamaan sebelum membeli. 

Saat harga sebanding dengan nilai produk, loyalitas konsumen pun bisa tumbuh. Hal ini tentu akan membantu brand mempertahankan posisi kuat di pasar.

3. Menciptakan Stabilitas Persaingan dan Keberlanjutan Bisnis

Harga yang terlalu rendah atau tinggi bisa memicu perang harga antar kompetitor. 

Pricing yang seimbang membantu menjaga persaingan tetap sehat. Dengan begitu, peluang bisnis untuk bertahan dan berkembang akan lebih besar.

Dengan pricing yang tepat sasaran, tujuan bisnismu akan lebih mudah tercapai secara berkelanjutan.

Baca juga: Jangan Sampai Rugi! Pahami Komponen Biaya Produksi untuk Pebisnis Pemula

Strategi Pricing untuk Tingkatkan Penjualan

Strategi penetapan harga atau pricing strategy adalah pendekatan yang digunakan bisnis untuk menentukan harga jual produk. 

Tujuannya bukan sekadar menutupi biaya produksi, tetapi juga untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Berikut beberapa strategi pricing yang bisa kamu pertimbangkan:

1. Competition-Based Pricing

Strategi ini fokus pada harga pasar yang ditetapkan oleh para pesaing. Bisnis memantau tren harga kompetitor, lalu menyesuaikannya agar tetap kompetitif. 

Kamu bisa menetapkan harga sedikit lebih rendah, sama, atau sedikit lebih tinggi.

2. Value-Based Pricing

Harga ditentukan dari seberapa besar nilai yang dirasakan pelanggan. Strategi ini sering dipakai untuk produk premium yang punya keunggulan khusus. 

Fokusnya bukan biaya produksi, tetapi seberapa besar pelanggan menghargainya.

3. Cost-Plus Pricing

Kamu cukup menambahkan margin keuntungan tetap ke total biaya produksi. Dengan cara ini, semua biaya tertutupi dan bisnis tetap mendapat profit stabil. 

Strategi ini cocok untuk produk dengan struktur biaya yang jelas.

4. Psychological Pricing

Tujuannya mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap harga. Contoh klasiknya adalah menjual seharga Rp9.900, bukan Rp10.000. 

Meski selisih kecil, angka tersebut terasa jauh lebih murah di mata pelanggan.

5. High-Low Pricing

Awalnya produk dijual dengan harga tinggi, lalu diturunkan lewat promo. Cara ini sering digunakan oleh ritel untuk menciptakan persepsi eksklusivitas. 

Penurunan harga menarik konsumen yang mencari diskon atau promo.

6. Penetration Pricing

Strategi ini digunakan untuk masuk pasar dengan cepat dan agresif. Produk dijual dengan harga rendah agar banyak pelanggan tertarik mencoba. 

Setelah dikenal luas, harga bisa dinaikkan untuk mendongkrak profit.

7. Dynamic Pricing

Harga disesuaikan secara real-time berdasarkan permintaan dan situasi pasar. Contohnya bisa dilihat pada harga tiket pesawat atau promo di e-commerce. 

Strategi ini membutuhkan teknologi dan data untuk bekerja secara efektif.

8. Skimming Pricing

Cocok untuk produk inovatif dengan sedikit pesaing saat diluncurkan. Harga ditetapkan tinggi di awal untuk menjangkau early adopters. 

Setelah pasar mulai terbentuk, harga diturunkan bertahap.

9. Geographic Pricing

Harga disesuaikan berdasarkan lokasi geografis konsumen. Faktor seperti pajak, ongkos kirim, dan daya beli lokal ikut dipertimbangkan. 

Misalnya, harga di kota besar bisa berbeda dari harga di daerah rural.

Memahami karakteristik produk dan target pasar akan membantumu memilih strategi yang tepat. 

Dengan strategi pricing yang sesuai, kamu bisa menjaga daya saing sekaligus mendorong penjualan.

Baca juga: Cara Menghitung Diskon dengan Mudah agar Tetap Cuan

FAQ – Pricing dalam Bisnis

1. Apa itu pricing dalam bisnis?

Pricing adalah proses menentukan harga jual produk atau jasa dengan mempertimbangkan biaya produksi, nilai yang dirasakan pelanggan, harga kompetitor, dan kondisi pasar.

2. Apa itu transfer pricing?

Transfer pricing adalah penetapan harga jual barang atau jasa antar unit usaha yang masih berada dalam satu grup perusahaan. 

Biasanya dilakukan untuk efisiensi, terutama di perusahaan besar atau multinasional, dengan pengawasan ketat terkait aturan pajak.

3. Apa itu predatory pricing?

Predatory pricing adalah strategi menjual produk dengan harga sangat rendah untuk menyingkirkan pesaing. 

Meskipun bisa efektif di awal, strategi ini berisiko tinggi dan di beberapa negara dilarang oleh hukum persaingan usaha.

4. Apa itu cost plus pricing?

Cost plus pricing adalah metode penentuan harga dengan menambahkan margin keuntungan tetap pada total biaya produksi. 

Metode ini sederhana, transparan, dan cocok untuk bisnis dengan struktur biaya yang jelas.

5. Apa saja jenis strategi pricing yang efektif?

Beberapa strategi pricing yang umum digunakan antara lain:

  • Competition-Based Pricing (berdasarkan harga pesaing)
  • Value-Based Pricing (berdasarkan nilai yang dirasakan pelanggan)
  • Psychological Pricing (menggunakan harga yang memengaruhi persepsi)
  • Penetration Pricing (harga rendah untuk masuk pasar)
  • Dynamic Pricing (harga disesuaikan secara real-time).

Kesimpulan

Pricing adalah bukan cuma soal angka, tapi juga soal citra brand dan strategi bisnis. 

Mulai dari cost plus pricing yang simpel, sampai trik psychological pricing yang mempengaruhi persepsi, semua bisa dipakai sesuai kebutuhan.

Biar lebih mudah atur harga, promosi, sampai pantau penjualan, kamu bisa pakai ESB POS

Sistem kasir ini terintegrasi dengan GrabFood, GoFood, ShopeeFood, dan bisa diakses dari dapur maupun kasir.

Hubungi tim ESB sekarang dan temukan strategi pricing yang bikin bisnismu lebih laku dan untung!

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya