
Jangan Sampai Rugi! Pahami Komponen Biaya Produksi untuk Pebisnis Pemula
Briantama Afiq Ashari
Baru mulai usaha tapi pengeluaran makin banyak, sementara untung belum terasa? Mungkin kamu belum mengenal komponen biaya produksi dengan baik.
Memahami komponen ini sangat penting karena akan membantumu melacak ke mana saja aliran uang selama proses produksi.
Bukan cuma soal modal, ini soal strategi agar bisnismu nggak gampang rugi.
Banyak pemula terlalu fokus ke penjualan, padahal belum tahu struktur biaya usahanya.
Padahal, komponen biaya produksi adalah kunci efisiensi dan kestabilan bisnis.
Kenapa Komponen Biaya Produksi Itu Penting?
Sumber: Freepik
Komponen biaya produksi menentukan harga jual produk. Dengan mengetahui rinciannya, kamu bisa menghitung harga jual secara logis dan menentukan margin keuntungan yang sehat.
Setiap bisnis punya struktur biaya berbeda, tapi umumnya terdiri dari tiga komponen utama:
- Bahan baku
- Tenaga kerja
- Biaya overhead.
Dari sini, kamu bisa menyusun strategi produksi yang lebih efisien, terukur, dan menguntungkan.
Baca Juga: Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP) & Bagaimana Rumus Perhitungannya?
Apa Saja Komponen Biaya Produksi? Yuk, Bedah Satu per Satu!
Agar lebih jelas, berikut komponen-komponen utama dalam biaya produksi:
1. Biaya Bahan Baku Langsung
Nah, ini tuh bahan utama dalam proses produksi. Misalnya kamu punya usaha kopi, maka biji kopi, susu, dan gula masuk ke kategori ini.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Gaji atau upah untuk pekerja yang terlibat langsung dalam produksi, seperti barista, koki, atau tukang cetak.
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya tambahan yang mendukung produksi, seperti listrik, sewa tempat, gas, hingga peralatan dapur. Komponen ini sering terlupakan, padahal dampaknya besar.
Dengan memahami dan mencatat semua komponen biaya produksi, kamu bisa menghitung total biaya dengan lebih akurat.
Jenis Biaya Produksi: Fixed Cost vs Variable Cost
Biaya produksi terbagi menjadi dua jenis:
- Fixed Cost (Biaya Tetap): Tidak berubah walaupun volume produksi berubah, contohnya sewa dan gaji karyawan tetap.
- Variable Cost (Biaya Variabel): Berubah tergantung volume produksi, seperti bahan baku dan listrik.
Gabungan keduanya membentuk komponen biaya produksi utama.
Memahami perbedaannya akan membantu kamu mengatur cash flow dan mengambil keputusan penting, misalnya saat mau menambah produksi.
Cara Menghitung Biaya Produksi dengan Mudah
Sumber: Freepik
Langkah pertama: catat semua komponen biaya produksi dengan detail. Lalu jumlahkan seluruhnya. Gunakan rumus sederhana:
Jangan lupa masukkan biaya tambahan seperti transportasi, kemasan, dan promosi.
Semua itu juga bagian dari komponen biaya yang terdapat dalam biaya produksi.
Studi Kasus: Komponen Biaya Produksi di Restoran
Dalam bisnis restoran, komponen biaya produksi jadi sangat krusial. Misalnya, kamu buka warung makan:
- Bahan baku: sayuran, daging, bumbu
- Tenaga kerja: gaji chef, pelayan, kru dapur
- Overhead: sewa ruko, gas, listrik, peralatan
- Tambahan: biaya pengemasan, delivery, dan promosi
Dengan mencatat dan memahami ini, proses budgeting jadi lebih rapi dan efisien.
Apalagi kalau kamu pakai layanan delivery online, biaya packaging dan pengantaran adalah komponen biaya produksi yang wajib dihitung agar tidak menggerus keuntungan.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
Penutup
Kalau kamu sudah memahami dan mengelola komponen-komponen biaya produksi, bisnismu akan lebih siap bersaing.
Kamu bisa menentukan harga jual secara tepat, menyusun strategi efisiensi, dan mempercepat balik modal.
Ingat, komponen biaya produksi adalah pondasi penting dalam manajemen bisnis. Jangan asal jalan, gunakan sistem digital dari ESB agar bisnismu makin cuan dan terarah.
Coba sekarang ESB POS dan ESB Order untuk optimasi layanan dan delivery. Hubungi Tim ESB sekarang!
