SHARE

Banyak Pebisnis Salah Paham! Ini Bedanya Upselling dan Suggestive Selling

Briantama Afiq Ashari
suggestive selling

Kalau kamu sedang mengelola bisnis kuliner, pasti pernah dengar istilah suggestive selling adalah strategi yang bisa bikin omzet naik. 

Banyak pebisnis tahu teknik ini, namun sering salah paham, karena dicampur dengan upselling. 

Padahal, memahami perbedaan upselling dan suggestive selling bisa jadi kunci biar restoran kamu lebih cuan.

Nah, biar nggak bingung, kita bahas santai dulu tentang apa itu suggestive selling. Lalu kita bandingkan dengan upselling supaya kamu lebih paham.

Apa Itu Suggestive Selling?

Kamu mungkin sering ditawari sesuatu saat makan di restoran. Misalnya, “Mau tambah dessert sekalian, Kak?” atau “Mau pesan minumannya ukuran besar biar puas?”

Nah, contoh kecil itu yang disebut suggestive selling. Secara sederhana, suggestive selling artinya menawarkan tambahan produk atau menu ke pelanggan. 

Bukan maksa, tapi lebih kayak memberi saran yang bikin pelanggan merasa ditolong. Jadi, pelanggan tetap bebas memutuskan mau ambil atau nggak.

Banyak orang masih bingung dan mengira suggestive selling adalah cara keras buat dorong penjualan. 

Padahal justru sebaliknya. Teknik ini lebih lembut, alami, dan biasanya bikin pelanggan merasa puas.

Baca Juga: Fungsi dan Cara Kerja Pivot Table, Ini Panduan Lengkap Membuatnya

Kenapa Pebisnis Sering Salah Paham dengan Suggestive Selling?

Kita bisa pakai studi kasus, nih, jadi ada pemilik restoran kecil yang mengira suggestive selling sama dengan upselling. 

Jadi, dia nyuruh karyawan selalu menawarkan menu paling mahal ke pelanggan. Alhasil, pelanggan malah ilfeel, nah di sini letak masalahnya. 

Suggestive selling adalah seni menawarkan dengan cerdas, bukan sekadar jualan barang mahal. 

Misalnya, pelanggan pesan burger, lalu pelayan bilang, “Mau tambah kentang goreng biar makin lengkap?”. Itu terasa natural, bukan paksaan.

Karena itu, penting buat tahu apa itu suggestive selling dan cara bedainnya dari upselling. Kalau salah kaprah, pelanggan bisa kabur dan bisnis kamu malah rugi.

Upselling vs Suggestive Selling: Bedanya di Mana?

Upselling vs Suggestive Selling: Bedanya di Mana?

Sumber: istockphoto

Sekarang kita bahas inti dari artikel ini. Banyak pebisnis sering campur aduk, padahal ada garis yang jelas.

  • Upselling itu fokus ngajak pelanggan beli versi yang lebih mahal. Contohnya, pelanggan pesan kopi reguler, lalu ditawari kopi ukuran besar atau kopi premium. Jadi, tujuannya jelas, yaitu biar pelanggan upgrade
  • Suggestive selling adalah menawarkan tambahan yang melengkapi pesanan utama. Misalnya, pelanggan pesan steak, lalu ditawari side dish mashed potato. 

Nah, di sinilah muncul perdebatan. Banyak yang bingung karena keduanya sama-sama menawarkan. 

Namun, kalau kamu pahami dengan baik, perbedaan upselling dan suggestive selling sangat jelas. 

Upselling fokus naik kelas, suggestive selling fokus nambah teman untuk pesanan utama.

Baca Juga: EBITDA dalam Bisnis: Defisini, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Kenapa Suggestive Selling Cocok untuk Bisnis Kuliner?

Kenapa Suggestive Selling Cocok untuk Bisnis Kuliner?

Sumber: istockphoto

Kalau ditanya kenapa strategi ini populer, jawabannya ya sederhana. Pelanggan suka merasa diperhatikan. 

Suggestive selling artinya kamu peduli sama kenyamanan mereka. Misalnya kamu punya usaha sandwich. 

Pertanyaan yang sering muncul, “Bagaimana cara menentukan lokasi usaha penjualan sandwich biar rame?”

Jawaban, lokasi penting, tapi cara jualan juga krusial. Kalau kamu sudah dapat lokasi strategis, tinggal tambahin jurus suggestive selling supaya penjualan naik.

Contoh, pelanggan pesan sandwich, lalu ditawarkan iced coffee dengan harga spesial. 

Rasanya lebih personal, nggak terasa maksa, dan pelanggan senang karena merasa dilayani.

Baca Juga: Inovasi: Salah Satu Cara Memaksimalkan Keuntungan dalam Bisnis Makanan

Fakta Menarik, Suggestive Selling Nggak Harus Ribet

Banyak pebisnis kecil mikir teknik ini cuma bisa dipakai di restoran besar. Padahal, siapapun bisa pakai. 

Bahkan kalau kamu baru mulai usaha. Beberapa fakta yang sering bikin kaget:

  • Suggestive selling adalah strategi yang bisa dipakai tanpa biaya besar. Tinggal latih tim buat ngomong lebih ramah.
  • Suggestive selling artinya memberi solusi. Contoh, pelanggan pesan makanan pedas, lalu ditawari minuman manis biar seimbang.
  • Apa itu suggestive selling? Bukan trik curang, tapi lebih ke cara melayani pelanggan dengan cerdas.

Jadi, kalau selama ini kamu masih bingung soal perbedaan upselling dan suggestive selling, coba lihat dari sisi pelanggan. 

Rasakan bedanya ketika ditawari upgrade mahal dibanding saran tambahan yang terasa membantu.

Gimana Cara Menerapkannya di Bisnis Kamu?

Sekarang kamu mungkin mikir, gimana cara mulai? Tenang, gampang kok.

  1. Latih karyawan, berikan mereka contoh kalimat singkat buat nawarin menu tambahan.
  2. Kenali produk, agar tim tahu pasangan menu mana yang cocok.
  3. Jangan maksa, ingat, suggestive selling artinya membantu, bukan menekan.
  4. Pakai momen yang tepat, tawarkan setelah pelanggan pilih menu utama.

Kalau kamu jalani konsisten, strategi ini bakal terasa natural.

FAQ seputar Upselling dan Suggestive Selling

1. Apa bedanya upselling dan suggestive selling?

Upselling mendorong pelanggan beli versi lebih mahal, sedangkan suggestive selling menawarkan tambahan menu pelengkap.

2. Apakah cocok untuk bisnis kecil?

Sangat bisa! Cukup latih tim untuk menawarkan dengan sopan dan di momen yang tepat.

3. Apa manfaat suggestive selling?

Bisa menaikkan omzet, bikin pelanggan merasa diperhatikan, dan memperkuat loyalitas.

4. Contoh kalimat yang efektif?

“Mau tambah dessert biar makin lengkap, Kak?” atau “Minumnya sekalian yang besar aja biar puas?”

Kesimpulan

Perbedaan upselling dan suggestive selling ada di tujuannya—upselling fokus upgrade, suggestive selling fokus melengkapi.

Teknik sederhana ini bisa bantu tingkatkan omzet dan kepuasan pelanggan tanpa terasa memaksa.

Agar hasilnya maksimal, pastikan operasional bisnismu juga efisien.

Dengan ekosistem digital ESB, kamu bisa kelola order, stok, dan laporan penjualan otomatis.

Hubungi ESB sekarang dan bawa bisnismu naik level!

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya