SHARE

Masih Bingung? Pahami Penjelasan Lengkap Taking Order Sebagai Kunci Layanan Restoran

Briantama Afiq Ashari
taking order

Pernah mengalami duduk di restoran lalu pramusaji datang dengan senyum ramah sambil catat pesananmu? 

Nah, momen itu sebenarnya bagian dari proses taking order, suatu prosedur penting dalam pelayanan restoran. 

Banyak orang sering menganggapnya sepele, padahal di balik proses singkat itu ada strategi yang bisa bikin pelanggan puas dan restoran makin dipercaya.

Apa itu Taking Order?

Kalau kamu masih bertanya-tanya, taking order adalah proses pencatatan pesanan pelanggan yang dilakukan oleh pramusaji atau staf restoran. 

Jadi, bukan sekadar menulis menu yang kamu pilih, tapi juga memastikan detailnya jelas. 

Misalnya, tingkat kematangan steak, jenis minuman, sampai tambahan topping yang kamu minta.

Nah, di sisi bisnis, order taking adalah kunci utama yang membentuk pengalaman pelanggan. 

Salah catat pesanan bisa bikin pelanggan kecewa, dan kalau itu terjadi berkali-kali, bisa saja pelanggan nggak balik lagi. 

Karena itu, pemahaman dasar tentang taking order sangat penting buat siapa pun yang terjun ke bisnis kuliner.

Baca juga: Memahami Scale Up: Kunci Bisnis Berkembang, Begini Strateginya!

Kenapa Taking Order Jadi Penting di Restoran?

Kamu pasti pernah merasa senang kalau pesanan datang cepat dan sesuai harapan. Itu karena proses taking order berjalan lancar. 

Di sini terlihat jelas bahwa taking order adalah hal yang menentukan kepuasan pelanggan. 

Kalau mau bicara lebih luas, tugas sales taking order adalah menjaga alur pelayanan tetap rapi. 

Bukan cuma catat, tapi juga memastikan komunikasi dengan dapur jelas. Jadi makanan yang keluar sesuai request pelanggan.

Dari sisi operasional, order taking juga bikin kinerja restoran lebih efisien. Kamu bisa bayangin kalau nggak ada sistem ini, pasti banyak pesanan yang berantakan.

Tugas Sales Taking Order Apa Saja?

Tugas Sales Taking Order Apa Saja?

Sumber: istockphoto

Banyak yang berpikir pramusaji atau staf hanya bertugas menulis pesanan. Padahal kenyataannya lebih dari itu. 

Tugas sales taking order adalah menjembatani keinginan pelanggan dengan tim dapur. 

Artinya, mereka harus paham menu, sabar menjawab pertanyaan pelanggan, dan teliti supaya nggak ada kesalahan.

Di lapangan, ada banyak contoh nyata. Misalnya, ketika pelanggan bingung mau pilih minuman, pramusaji bisa bantu dengan rekomendasi. 

Nah, di situ terlihat jelas bahwa peran taking order bukan cuma administratif, tapi juga membangun pengalaman pelanggan.

Cara Taking Order di Bawah Ini yang Benar

Biar makin jelas, yuk bahas satu hal yang sering ditanyakan, cara taking order di bawah ini yang benar adalah? Jawabannya ada beberapa langkah sederhana:

  1. Sambut pelanggan dengan senyum.
  2. Dengarkan pesanan tanpa menyela.
  3. Catat detail pesanan secara lengkap.
  4. Ulangi pesanan untuk memastikan nggak ada yang terlewat.
  5. Sampaikan pesanan ke dapur dengan jelas.

Kalau langkah ini kamu lakukan, hasilnya pesanan pelanggan akan sesuai. Ingat, pelayanan yang baik selalu dimulai dari dasar yang benar. 

Kamu mungkin penasaran, ketika pramusaji melakukan taking order peralatan yang digunakan adalah apa aja sih? Biasanya ada beberapa alat sederhana:

  • Buku catatan kecil.
  • Pulpen.
  • Tablet atau POS digital untuk restoran modern.

Kalau kamu lihat di restoran besar, pramusaji lebih sering pakai tablet. Itu karena sistem digital lebih cepat terhubung ke dapur. 

Jadi, risiko salah pesanan makin kecil. Tapi di kafe atau warung, alat tradisional kayak pulpen dan buku catatan masih jadi andalan.

Peralatan ini kelihatannya sederhana, tapi jadi senjata utama biar pelayanan restoran tetap lancar.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Ini Tips Memilih Pinjaman Online Cair ke Dana yang Aman Anti Reject

Order Taking Seni Menghubungkan Pelanggan dan Dapur

Order Taking Seni Menghubungkan Pelanggan dan Dapur

Sumber: istockphoto

Kenapa disebut seni? Karena order taking adalah pekerjaan yang butuh keterampilan komunikasi. 

Pramusaji harus bisa mendengar dengan sabar, menyampaikan dengan jelas, dan tetap ramah meskipun restoran lagi ramai.

Dalam cerita nyata, banyak pelanggan yang kembali ke restoran bukan cuma karena makanannya enak, tapi juga karena merasa dihargai saat pesan makanan.

Itu semua berawal dari taking order yang benar.

Hal yang Harus Dilakukan Setelah Taking Order

Setelah pesanan dicatat, pekerjaan belum selesai. Pertanyaan yang sering muncul, hal yang harus dilakukan setelah taking order itu apa?

Jawabannya, yaitu memastikan pesanan langsung diteruskan ke dapur tanpa delay. Selain itu, pramusaji harus tetap cek kondisi pelanggan. 

Misalnya, apakah mereka butuh tambahan minum, atau ada menu lain yang ingin ditambahkan.

Bagian ini penting karena interaksi setelah taking order bisa bikin pelanggan merasa diperhatikan. Jadi, mereka betah dan kemungkinan besar bakal balik lagi.

Pentingnya Training Taking Order

Banyak restoran sukses karena punya tim yang terlatih. Training taking order jadi kunci biar staf tahu bahwa taking order adalah pondasi utama. 

Misalnya, simulasi melayani pelanggan dengan berbagai karakter. Ada yang ramah, ada juga yang rewel. 

Kalau staf sudah terbiasa, mereka bisa lebih percaya diri menghadapi situasi apa pun.

Digitalisasi Bikin Taking Order Lebih Mudah

Sekarang banyak restoran mulai beralih ke sistem digital. Dari yang awalnya pakai catatan manual, sekarang beralih ke dalam sistem order. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Pesanan langsung terkirim ke dapur,
  • Tidak ada lagi salah baca tulisan tangan,
  • Data pesanan tersimpan otomatis,
  • Bisa lacak menu favorit dan jam ramai,
  • Jadi bahan evaluasi bisnis.

Dengan digitalisasi, proses makin cepat, rapi, hingga transparan.

FAQ – Pertanyaan Seputar Taking Order

1. Kenapa taking order penting?

Karena menentukan kepuasan pelanggan dan kelancaran dapur.

2. Apa alat yang dipakai untuk taking order?

Bisa berupa buku & pulpen, atau tablet & POS digital.

3. Bagaimana cara mengurangi salah pesanan?

Konfirmasi ulang pesanan dan gunakan sistem digital.

4. Apakah restoran kecil butuh digitalisasi?

Tidak wajib, tapi sistem digital bisa menghemat waktu dan mengurangi kesalahan.

5. Apa dampaknya untuk bisnis?

Pelanggan lebih puas, operasional efisien, dan reputasi restoran meningkat.

Penutup

Taking order bukan sekadar mencatat pesanan. Ia adalah fondasi pelayanan restoran yang membentuk pengalaman pelanggan dari awal.

Kalau kamu ingin layanan restoran lebih cepat, rapi, dan profesional, digitalisasi adalah langkah tepat.

ESB Order hadir untuk membantu. Dengan ESB Order, kamu bisa mengelola dine-in, take away, delivery, hingga reservasi dalam satu sistem.

Hubungi Tim ESB sekarang dan mulai tingkatkan kualitas pelayanan restorannya!

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya