
Receipt: Fungsi dan Jenis yang Perlu Kamu Tahu
Sovia
Dalam setiap transaksi, bukti pembayaran memegang peran penting. Baik untuk pembeli maupun penjual, bukti ini membantu memastikan semua pihak memahami detail transaksi. Di dunia bisnis kuliner, bukti tersebut dikenal dengan istilah receipt. Meski terlihat sederhana, receipt memiliki fungsi lebih dari sekadar tanda terima pembayaran.
Artikel ini akan membahas receipt beserta fungsi, komponen, hingga jenis-jenisnya, sehingga bisnis kuliner dapat mengelola transaksi dengan lebih efektif. Yuk, simak pembahasannya!
Apa Itu Receipt?
Receipt adalah bukti tertulis dari sebuah transaksi, baik penerimaan uang, barang, maupun layanan. Dokumen ini biasanya diberikan oleh penjual atau penerima pembayaran kepada pembeli sebagai tanda sah bahwa pembayaran telah diterima.
Dalam sebuah receipt, terdapat detail penting seperti tanggal transaksi, jumlah pembayaran, metode pembayaran, deskripsi barang atau jasa, serta identitas pihak yang terlibat. Informasi ini membantu kedua belah pihak memiliki catatan resmi dan jelas mengenai transaksi yang terjadi.
Receipt sendiri hadir dalam dua bentuk, yaitu cetak dan digital. Contoh receipt cetak bisa kamu temui pada struk kasir di restoran atau minimarket. Sementara itu, receipt digital biasanya berupa e-receipt yang dikirim lewat email atau aplikasi tertentu.
Macam-Macam Fungsi Receipt
Sumber: freepik.com
Receipt memiliki banyak peran penting dalam kelancaran transaksi. Tanpa dokumen ini, proses bisnis bisa berjalan kurang maksimal. Berikut beberapa fungsi receipt:
1. Bukti Transaksi yang Sah
Receipt berfungsi sebagai bukti sah bahwa pembayaran sudah dilakukan sesuai nominal yang tercatat. Hal ini membantu menghindari kesalahpahaman antara penjual dan pembeli.
2. Syarat Garansi dan Retur Barang
Banyak toko menjadikan receipt sebagai syarat saat klaim garansi atau retur produk. Dengan receipt, proses pengembalian barang jadi lebih cepat dan jelas.
3. Referensi Audit
Dalam proses audit, receipt digunakan untuk memastikan semua transaksi tercatat dengan benar. Ini membantu menjaga transparansi dan akurasi keuangan.
4. Dasar Pelaporan Pajak
Receipt juga berperan besar dalam penyusunan laporan pajak, seperti PPh maupun PPN. Dengan bukti pembayaran yang jelas, pelaporan jadi lebih aman dan terhindar dari risiko kesalahan.
5. Pendukung Catatan Akuntansi
Bagi bisnis, receipt menjadi dokumen penting untuk pencatatan keuangan. Dokumen ini mendukung pembuatan jurnal, laporan bulanan, hingga laporan tahunan.
Komponen Penting pada Receipt
Receipt yang baik bukan hanya bukti pembayaran, tetapi juga media komunikasi antara penjual dan pembeli. Ada beberapa komponen penting yang sebaiknya selalu tercantum agar transaksi lebih jelas, rapi, dan sah secara hukum. Berikut penjelasannya:
1. Informasi Usaha
Bagian ini biasanya ada di atas receipt. Isinya meliputi nama usaha, logo, alamat, nomor telepon, hingga email atau situs resmi. Informasi ini membantu pelanggan mengenali identitas bisnismu sekaligus mempermudah mereka menghubungi saat ada pertanyaan atau keluhan.
2. Nomor Referensi atau Nomor Receipt
Nomor unik ini berfungsi sebagai penanda transaksi. Dengan adanya nomor tersebut, proses pencatatan, pelacakan, hingga pengecekan ulang transaksi akan jauh lebih mudah.
3. Tanggal dan Waktu Transaksi
Komponen ini sangat penting untuk memastikan kapan transaksi terjadi. Informasi ini juga berguna sebagai dasar pencatatan penjualan harian maupun laporan keuangan.
4. Detail Transaksi
Detail ini meliputi daftar barang atau jasa yang dibeli, jumlah produk, harga satuan, diskon (jika ada), pajak, serta total pembayaran akhir. Semakin lengkap rincian yang ditampilkan, semakin jelas pula informasi bagi pelanggan.
5. Metode Pembayaran
Receipt perlu mencantumkan cara pembayaran yang dipilih pelanggan, misalnya tunai, kartu debit, kartu kredit, transfer bank, atau e-wallet. Jika pembayaran dilakukan tunai, tambahkan juga informasi mengenai uang kembalian.
6. Informasi Pihak Terkait (Opsional)
Beberapa usaha memilih menambahkan nama kasir, pembeli, atau penerima transaksi. Informasi ini membantu saat perlu menelusuri transaksi tertentu, terutama bila ada keluhan atau permintaan khusus.
7. Tanda Tangan atau Stempel (Opsional)
Untuk transaksi fisik bernilai besar, tanda tangan atau stempel bisa menambah validitas. Hal ini memberi rasa aman lebih bagi pelanggan maupun penjual.
8. Catatan Khusus
Bagian ini bisa berisi keterangan tambahan seperti “barang tidak dapat dikembalikan” atau “harga belum termasuk PPN”. Catatan ini akan mengurangi potensi salah paham antara penjual dan pembeli.
Baca juga: Lengkap! Manfaat, Kelebihan & Kekurangan Struk Online untuk Bisnis
Jenis-Jenis Receipt yang Perlu Diketahui
Receipt hadir dalam berbagai bentuk sesuai kebutuhan transaksi. Berikut beberapa jenis yang paling sering kamu temui:
1. Sales Receipt (Struk Penjualan)
Jenis ini digunakan saat transaksi barang atau jasa. Biasanya dicetak melalui mesin kasir atau sistem POS.
2. Cash Receipt
Cash receipt berfungsi sebagai bukti pembayaran tunai. Informasi yang tercatat meliputi tanggal, nominal, serta data penerima dan pemberi. Jenis ini banyak dipakai usaha kecil atau layanan pribadi saat transfer tidak memungkinkan.
3. Credit Card Receipt
Setiap kali kamu membayar dengan kartu, receipt ini diterbitkan. Isinya menampilkan detail transaksi, informasi merchant, tanggal, hingga sebagian nomor kartu untuk keamanan.
4. Digital Receipt (E-Receipt)
Struk elektronik ini dikirim melalui email atau SMS. Bentuk digital memudahkan akses, lebih praktis, ramah lingkungan, dan mengurangi tumpukan kertas.
5. Gift Receipt
Berbeda dari struk biasa, gift receipt tidak menampilkan harga. Jenis ini membantu penerima hadiah menukar barang tanpa mengetahui nilai pembelian.
Baca juga: Paper Roll Thermal: Kenali Jenis, Kegunaan, dan Cara Penyimpanannya yang Benar
FAQ Seputar Receipt
1. Apa perbedaan receipt dan invoice?
Invoice dan receipt memiliki fungsi berbeda karena dibuat di tahap transaksi yang tidak sama. Invoice diterbitkan sebelum pembayaran sebagai permintaan bayar. Sementara itu, receipt diberikan setelah pembayaran diterima sebagai bukti sah.
Invoice biasanya berisi rincian produk atau jasa secara detail. Sedangkan payment receipt adalah dokumen yang cukup menampilkan jumlah yang sudah dibayar serta sisa tagihan.
2. Apa yang dimaksud dengan good receipt?
Good receipt adalah bukti resmi bahwa barang yang dipesan telah diterima oleh pembeli dari pemasok. Dokumen ini penting untuk mencegah perselisihan terkait penerimaan barang. Dengan adanya good receipt, proses bisnis bisa lebih transparan dan terkontrol.
3. Apa itu trust receipt?
Trust receipt adalah perjanjian tertulis antara bank dengan pembeli atau importir yang menerima barang. Namun, pembayaran baru dilakukan setelah barang terjual. Dalam kondisi ini, bank tetap memegang hak kepemilikan atas barang hingga lunas. Dokumen ini biasanya digunakan perusahaan yang butuh modal tambahan untuk pembelian barang.
4. Apa bedanya payment receipt dan cash receipt?
Payment receipt adalah bukti resmi bahwa konsumen sudah melakukan pembayaran, baik penuh maupun sebagian. Sementara cash receipt journal adalah catatan akuntansi khusus untuk semua penerimaan uang tunai. Catatan ini mencakup penerimaan dari penjualan, sewa, bunga investasi, hingga penjualan aset.
5. Apakah receipt hanya berlaku untuk pembayaran tunai?
Receipt tidak terbatas pada transaksi tunai saja. Dokumen ini berlaku juga untuk pembayaran melalui kartu kredit, transfer, maupun metode digital. Intinya, receipt berfungsi sebagai bukti bahwa penjual sudah menerima pembayaran dari pembeli.
Kesimpulan
Setiap detail transaksi adalah bagian dari membangun kepercayaan pelanggan. Receipt adalah bukti nyata yang menjaga transparansi sekaligus membantu bisnis mengelola keuangan dengan rapi. Dengan pengelolaan receipt yang tepat, bisnis bisa meminimalkan kesalahan, meningkatkan efisiensi, dan mempertahankan kredibilitas di mata pelanggan.
Ingin mengelola transaksi bisnis kuliner jadi lebih efisien? Manfaatkan solusi ESB POS! ESB POS adalah aplikasi kasir holistik yang tidak hanya mencatat penjualan, tapi juga membantu mendeteksi dan mencegah fraud. Kelola menu, paket, dan promosi dengan mudah. Atur meja dengan fitur paling lengkap, dari link table hingga split bill. Selain itu, sistem multi-kasir membuat operasional lebih cepat. Adanya customer display juga dapat memberi kenyamanan pelanggan memeriksa pesanan.
Selain itu, ESB POS juga terintegrasi dengan GrabFood, GoFood, dan ShopeeFood, dan menawarkan loyalty program, reservasi, dan display kitchen untuk mempermudah kerja tim dapur. Dengan ESB POS, setiap receipt bukan hanya bukti, tapi bagian dari pelayanan terbaik untuk pelanggan.
Hubungi tim ESB sekarang dan mulai manfaatkan solusi ESB POS untuk bisnismu!
