SHARE

Cara Menghitung Modal dan Harga Jual untuk Bisnis yang Lebih Menguntungkan

Briantama Afiq Ashari
cara menghitung modal dan harga jual

Setiap bisnis, baik bisnis kecil maupun besar, butuh perencanaan keuangan yang matang. 

Salah satu fondasi pentingnya adalah mengetahui cara menghitung modal dan harga jual. 

Dengan menghitung keduanya secara tepat, bisnis bisa menghindari kerugian dan meraih keuntungan maksimal.

Artikel ini akan membahas bagaimana cara menghitung modal dan harga jual untuk berbagai jenis usaha, termasuk makanan, dengan cara yang sederhana namun efektif. 

Yuk, simak pembahasannya!

Memahami Pentingnya Perhitungan Modal dan Harga Jual

Ketika memulai bisnis, ada dua hal penting yang perlu kamu pahami, yaitu modal dan harga jual. 

Keduanya adalah fondasi utama dalam merencanakan strategi bisnis yang sehat dan menguntungkan.

Modal adalah total aset atau sumber daya yang digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan sebuah usaha. 

Modal bisa berupa uang tunai, barang, hingga keterampilan yang digunakan untuk operasional bisnis sehari-hari. 

Modal ini mencakup biaya awal serta biaya rutin seperti sewa, bahan baku, dan gaji karyawan.

Dengan menghitung kebutuhan modal secara detail, kamu bisa menyusun anggaran yang efisien sejak awal. 

Kamu juga bisa merencanakan penggunaan dana secara bijak agar terhindar dari pemborosan dan risiko keuangan. 

Bahkan, perhitungan modal yang matang bisa meningkatkan kepercayaan investor terhadap bisnismu.

Setelah memahami modal, langkah selanjutnya adalah menetapkan harga jual produk atau jasa. 

Harga jual adalah nilai yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau layanan yang ditawarkan. 

Penetapan harga ini harus mempertimbangkan biaya produksi, keuntungan yang diinginkan, serta kondisi pasar.

Harga jual yang tepat akan membantu kamu tetap kompetitif di pasar sekaligus menjaga kelangsungan bisnis. 

Selain itu, harga jual juga berpengaruh terhadap cash flow, margin keuntungan, dan persepsi konsumen. 

Penyesuaian harga bisa dilakukan dengan mempertimbangkan musim, permintaan, atau strategi kompetitor.

Untuk memastikan bisnis tetap untung, penting bagi kamu memahami cara menghitung harga modal dan harga jual. 

Gunakan metode yang sesuai dengan jenis usahamu, agar hasilnya mencerminkan nilai sebenarnya dari produk.

Misalnya, dalam usaha kuliner, kamu wajib tahu cara menghitung modal dan harga jual makanan dengan akurat. 

Perhitungkan bahan baku, biaya kemasan, tenaga kerja, serta operasional harian secara menyeluruh. 

Dari situ, kamu bisa menentukan harga jual yang realistis dan tetap menghasilkan keuntungan.

Dengan pemahaman yang baik tentang modal dan harga jual, kamu bisa menjalankan bisnis secara lebih terarah. 

Perhitungan yang tepat membantu kamu membuat keputusan cerdas dan meminimalkan risiko kerugian. 

Itulah mengapa menghitung modal dan harga jual bukan sekadar kewajiban, tapi juga strategi menuju bisnis sukses.

Apa Itu Modal Awal dan Kenapa Penting?

Modal awal adalah dana yang kamu siapkan untuk memulai sebuah usaha. Ini mencakup semua kebutuhan dasar seperti pembelian bahan baku, sewa tempat, hingga operasional awal. 

Tanpa perhitungan yang tepat, kamu bisa kebablasan mengeluarkan uang atau malah kekurangan dana untuk operasional harian. Misalnya, saat memulai usaha makanan, banyak yang cuma fokus pada biaya beli bahan baku. 

Padahal, ada biaya lain seperti peralatan masak, kemasan, hingga promosi yang nggak boleh kamu lewatkan. Itulah kenapa belajar cara menghitung modal awal usaha makanan dengan benar sangat penting. 

Jangan cuma kira-kira, karena kesalahan kecil aja bisa bikin bisnis kamu kehilangan arah. Nah, langkah pertama adalah membuat daftar semua kebutuhan untuk memulai bisnismu, dalam hal ini usaha kuliner:

  • Bahan baku: Beras, daging, sayur.
  • Peralatan masak: Kompor, panci, wajan.
  • Biaya operasional: Listrik, air, gas.
  • Sewa tempat: Jika tidak memiliki lokasi sendiri.
  • Promosi: Biaya iklan di media sosial atau cetak.
  • Kemasan: Kotak makanan, plastik, atau label.

Setelah daftar kebutuhan selesai, hitung biaya setiap komponen dan totalnya, misalnya:

Kebutuhan

Biaya Per Bulan

Jumlah Bulan Awal

Total Biaya Awal

Sewa Tempat

Rp 5,000,000

3

Rp 15,000,000

Peralatan Masak

Rp 10,000,0000

-

Rp 10,000,000

Bahan Baku

Rp 4,000,000

3

Rp 12,000,000

Promosi

Rp 3,000,000

1

Rp 3,000,000

Kemasan

Rp 1,000,000

3

Rp 3,000,000

Biaya Darurat (10%)

-

-

Rp 4,300,000

Total

   

Rp 47,300,000

 

Dari tabel ini, modal awal yang diperlukan adalah Rp 47.300.000.

Jenis dan Cara Menghitung Modal

Sebelum menjalankan bisnis, penting untuk memahami jenis modal yang dibutuhkan dan bagaimana cara menghitungnya. 

Dengan memahami hal ini, kamu bisa merancang strategi keuangan yang lebih efisien dan menghindari risiko kekurangan dana di tengah jalan.

1. Modal Tetap

Modal tetap adalah dana yang digunakan untuk membeli aset jangka panjang yang mendukung jalannya bisnis. 

Contohnya seperti tanah, bangunan, kendaraan operasional, mesin, atau peralatan produksi. 

Aset-aset ini tidak digunakan untuk dijual kembali, melainkan dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang.

Karena itu, modal tetap bersifat tidak likuid dan tidak bisa diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat. 

Perencanaan modal tetap yang matang membantu kamu menjaga stabilitas operasional bisnis dalam jangka panjang.

2. Modal Kerja

Berbeda dengan modal tetap, modal kerja digunakan untuk membiayai kebutuhan harian operasional bisnis. 

Hal ini mencakup pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, biaya utilitas seperti listrik dan air, hingga keperluan logistik.

Modal kerja sangat penting karena menentukan kelancaran aktivitas harian bisnis. 

Tanpa modal kerja yang cukup, bisnis berisiko mengalami gangguan operasional yang bisa berdampak pada produktivitas dan kepuasan pelanggan.

Setelah mengidentifikasi seluruh jenis biaya yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menghitung total modal. 

Caranya dengan menjumlahkan seluruh biaya awal seperti pembelian aset, biaya operasional rutin, serta dana cadangan untuk kebutuhan mendadak.

Total modal ini akan menjadi dasar utama dalam menyusun rencana keuangan bisnis, sekaligus membantu kamu menetapkan target pendanaan yang realistis.

Untuk perhitungan yang lebih rinci, kamu juga bisa menggunakan rumus sederhana berikut:

Total Modal per Unit = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead

Misalnya, jika biaya bahan baku per unit adalah Rp50.000, biaya tenaga kerja Rp30.000, dan biaya overhead Rp20.000, maka total modal per unit adalah:

Total Modal per Unit = Rp50.000 + Rp30.000 + Rp20.000 = Rp100.000

Dengan mengetahui total modal per unit, kamu bisa menetapkan harga jual yang wajar dan memastikan bisnis tetap mendapatkan keuntungan yang sehat.

Baca juga: 26 Sumber Modal Usaha Kuliner di Tahun 2025 yang Wajib Kamu Tahu

Cara Menghitung Harga Jual dan Keuntungan

Cara Menghitung Harga Jual dan Keuntungan

Sumber: freepik.com

Menentukan harga jual bukan hanya soal menambahkan angka asal di atas modal. 

Kamu perlu tahu berapa keuntungan yang ingin dicapai agar bisnismu tetap untung dan kompetitif.

Langkah pertama adalah menghitung total modal per produk atau jasa. Setelah itu, kamu bisa menetapkan persentase keuntungan yang ingin didapatkan dari setiap penjualan.

Misalnya, kamu ingin mengambil margin keuntungan sebesar 35%. Kamu bisa menggunakan rumus sederhana berikut untuk menghitung harga jual:

Harga Jual = Total Modal × (1 + Persentase Keuntungan)

Jika total modal per unit produkmu adalah Rp18.000, maka perhitungannya menjadi seperti ini:

Harga Jual = Rp18.000 × (1 + 0,35) = Rp18.000 × 1,35 = Rp24.300

Harga jual bisa dibulatkan menjadi Rp24.000 agar lebih menarik di pasaran.

Lalu, bagaimana cara membuat laporan anggaran dan menghitung modal harga beli dan harga jual? 

Salah satu caranya adalah mencatat seluruh biaya yang dikeluarkan, menghitung margin, lalu membandingkan dengan hasil penjualan.

Untuk mengetahui total keuntungan selama satu periode, kamu bisa pakai rumus berikut:

Total Keuntungan = (Harga Jual – Modal) × Jumlah Penjualan

Jika harga jualmu Rp24.000 dan modalnya Rp18.000, maka keuntungan per unit adalah Rp6.000.

Kalau kamu berhasil menjual 400 unit dalam sebulan, maka total keuntunganmu adalah:

Rp6.000 × 400 = Rp2.400.000

Dengan metode ini, kamu bisa tahu apakah target penjualan sudah tercapai atau perlu strategi baru.

Inilah cara menghitung modal harga jual dan keuntungan yang bisa bantu kamu kelola keuangan bisnis lebih baik.

Kesalahan Umum dalam Menghitung Modal Awal

Itulah cara menakar modal awal, lantas mengapa masih ada yang salah menghitung? 

Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pebisnis saat menghitung modal awal antara lain yakni:

1. Mengabaikan Biaya Tak Terduga

Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah lupa memasukkan biaya tak terduga. 

Misalnya, biaya perbaikan alat atau kebutuhan mendesak lain yang bisa muncul kapan saja. 

Jika kamu nggak memasukkan ini dalam perhitungan, arus kas bisnis bisa terganggu. 

Makanya, selalu tambahkan komponen biaya darurat saat menghitung modal awal. 

2. Salah Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Menghitung HPP itu bukan sekadar total biaya bahan baku. Ada faktor lain seperti biaya tenaga kerja dan overhead yang harus masuk hitungan. 

Banyak pebisnis makanan yang salah di sini, sehingga mereka mematok harga jual terlalu rendah.

Nah, kalau kamu mau praktis, coba adopsi software ERP. 

Dengan integrasi data yang menyeluruh, software ini membantu menghitung HPP secara akurat dan efisien. 

Bahkan, kamu bisa memangkas biaya operasional hingga 35%!

3. Tidak Memisahkan Modal Pribadi dan Bisnis

Kesalahan ini sering banget terjadi, terutama buat bisnis kecil. Modal pribadi dan modal bisnis sering tercampur, sehingga sulit melacak mana pengeluaran untuk usaha dan mana untuk kebutuhan pribadi.

Pisahkan rekening bisnis dan pribadi sejak awal. Selain lebih rapi, ini juga memudahkan kamu kalau suatu saat membutuhkan laporan keuangan untuk mengajukan pinjaman atau investasi.

Baca juga: Cara Menghitung Diskon dengan Mudah agar Tetap Cuan

FAQ – Cara Menghitung Modal dan Harga Jual

1. Apa itu modal awal dalam bisnis?

Modal awal adalah total dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha, termasuk biaya bahan baku, sewa, peralatan, promosi, dan biaya darurat.

2. Bagaimana cara menghitung modal usaha?

Rumusnya:

Total Modal per Unit = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead

3. Bagaimana cara menentukan harga jual yang tepat?

Gunakan rumus:

Harga Jual = Total Modal × (1 + Persentase Keuntungan)

4. Berapa margin keuntungan yang ideal untuk bisnis kuliner?

Umumnya antara 30 – 50%, tergantung jenis produk dan strategi pasar.

5. Apa itu HPP dan bagaimana cara menghitungnya?

HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah total biaya untuk memproduksi barang atau layanan, termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead.

Kesimpulan

Mengelola bisnis tanpa sistem yang tepat ibarat berlayar tanpa kompas—bisa saja berjalan, tapi tanpa arah yang jelas dan penuh risiko.

Dengan memahami cara menghitung modal, harga jual, dan mengoptimalkan proses operasional, kamu dapat membuat keputusan yang lebih akurat dan menguntungkan.

Kalau kamu ingin semua proses mulai dari perhitungan HPP, manajemen stok, laporan keuangan, hingga pemantauan performa bisnis berjalan otomatis dan terintegrasi, ESB Core adalah pilihan yang tepat.

Sistem ERP modern ini dirancang untuk membantu bisnis kuliner mengelola keuangan, inventory, dan operasional dari satu dashboard yang mudah digunakan.

Saatnya maksimalkan efisiensi dan profitabilitas bisnismu. Hubungi Tim ESB sekarang dan temukan solusi terbaik untuk kebutuhan bisnismu!

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya