
Kerja 12 Jam Sehari? Kenali Apa Itu Long Shift dan Cara Menghitung Upahnya
Sovia
Bagi pekerja di industri kuliner, ritel, manufaktur, hingga layanan 24 jam, istilah long shift sudah bukan hal baru.
Namun, masih banyak yang belum memahami apa sebenarnya arti long shift, bagaimana aturan kerjanya di Indonesia, serta cara menghitung upahnya secara benar.
Artikel ini akan membantu kamu memahami konsep long shift secara menyeluruh, mulai dari pengertian, regulasi hukum, hingga simulasi perhitungan upah lembur.
Apa Itu Long Shift?
Long shift adalah sistem kerja di mana karyawan bekerja lebih lama dari jam kerja standar harian, biasanya 10–12 jam per hari, termasuk waktu istirahat.
Durasi ini lebih panjang dibandingkan shift reguler yang umumnya 7–8 jam per hari.
Jenis shift ini biasanya diterapkan:
- Saat perusahaan mengejar target produksi
- Menjelang tenggat proyek besar
- Dalam operasional 24 jam (seperti dapur restoran besar atau layanan logistik)
Namun, penting untuk membedakan long shift dari double shift.
Double shift dilakukan dalam dua sesi kerja terpisah dalam sehari dan bersifat insidental, sedangkan long shift lebih terstruktur dan terjadwal sejak awal.
Meskipun tidak selalu diatur secara eksplisit dalam undang-undang, long shift tetap wajib mengikuti batasan hukum jam kerja dan memberikan kompensasi lembur yang sesuai.
Baca juga: Bingung Hadapi Jam Sibuk Restoran? Gunakan Shift Middle Sebagai Strategi Jitu
Aturan Kerja Long Shift di Indonesia
Sumber: freepik.com
Sampai saat ini, istilah “long shift” belum diatur secara spesifik dalam regulasi ketenagakerjaan. Namun, beberapa aturan umum tetap berlaku dan wajib dipatuhi perusahaan.
Dasar Hukum:
- UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
- PP No. 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja
Batasan Jam Kerja:
- 5 hari kerja/minggu → maksimal 8 jam/hari
- 6 hari kerja/minggu → maksimal 7 jam/hari
- Total jam kerja: maksimal 40 jam/minggu
Jika karyawan bekerja lebih dari itu, perusahaan wajib memberikan upah lembur.
Pengecualian:
Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 233 Tahun 2003, beberapa sektor diperbolehkan menjalankan sistem shift (termasuk long shift), antara lain:
- F&B dan pariwisata
- Kesehatan
- Transportasi
- Media dan telekomunikasi
- Layanan publik (air, listrik, bahan bakar)
- Keamanan & kebersihan
Namun, long shift tetap harus melalui kesepakatan dua pihak dan menjamin:
- Waktu istirahat yang cukup
- Pembayaran upah lembur
- Kesejahteraan dan keselamatan kerja
Cara Menghitung Upah Lembur Long Shift
Karena durasi kerja melebihi batas maksimal, pekerja long shift berhak mendapat kompensasi lembur.
Rumus Lembur (berdasarkan PP No. 35/2021):
- Jam pertama lembur:
1,5 × (1/173 × gaji bulanan). - Jam lembur berikutnya:
2 × (1/173 × gaji bulanan).
Simulasi:
David adalah staf logistik dengan long shift 10 jam/hari dan gaji bulanan Rp6.500.000.
- Jam lembur: 2 jam/hari
- Hitungannya:
- 1 jam pertama:
1,5 × (1/173 × 6.500.000) = Rp56.225 - 1 jam kedua:
2 × (1/173 × 6.500.000) = Rp74.966 - Total lembur harian = Rp131.191
- 1 jam pertama:
Jika David kerja 22 hari kerja sebulan, maka total lembur =
Rp131.191 × 22 = Rp2.886.202
Dengan perhitungan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa kompensasi karyawan sesuai regulasi dan transparan.
Baca juga: Uang Tip Bikin Karyawan Semangat? Ini Fakta dan Cara Ngasihnya yang Benar di Restoran
Apakah Long Shift Cocok untuk Bisnis Kuliner?
Industri kuliner sering kali memerlukan jam operasional panjang, terutama saat jam makan siang dan malam, atau ketika menghadapi lonjakan pelanggan.
Long shift bisa menjadi solusi efisien jika dikelola dengan tepat.
Namun, sistem ini tetap memerlukan dukungan operasional yang solid, seperti:
- Pencatatan jam kerja otomatis
- Manajemen shift yang fleksibel
- Integrasi dengan penggajian dan laporan keuangan
Solusi Manajemen Shift Lebih Efisien dengan ESB
Kalau kamu mengelola bisnis kuliner, sekarang saatnya beralih ke sistem kerja yang lebih efisien dan terstruktur.
ESB hadir sebagai solusi digital terpadu untuk operasional restoran modern.
Dengan ESB, kamu bisa:
- Mencatat shift kerja karyawan secara otomatis
- Mengelola antrean pelanggan & pesanan dapur lewat Kitchen Display System
- Mengontrol stok, harga, dan promosi dari satu dashboard
- Terhubung langsung dengan GrabFood, GoFood, dan ShopeeFood
Tak hanya mendukung efisiensi, ESB juga membantu mencegah human error dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
FAQ Seputar Long Shift
1. Apa itu long shift?
Long shift adalah sistem kerja di mana karyawan bekerja lebih lama dari jam kerja standar harian, biasanya 10–12 jam per hari, termasuk waktu istirahat.
2. Apa perbedaan long shift dengan double shift?
- Long shift → Jam kerja panjang dalam satu periode kerja yang sudah terjadwal.
- Double shift → Dua kali jadwal kerja dalam sehari, biasanya bersifat mendadak dan tidak terstruktur.
3. Apakah long shift legal di Indonesia?
Ya, long shift diperbolehkan selama memenuhi batas jam kerja mingguan (40 jam/minggu) dan membayar upah lembur sesuai peraturan.
4. Sektor apa saja yang boleh menerapkan long shift?
Beberapa sektor yang diperbolehkan berdasarkan regulasi antara lain: F&B, pariwisata, kesehatan, transportasi, media, utilitas publik, keamanan, dan kebersihan.
5. Bagaimana aturan jam kerja long shift?
- 5 hari kerja/minggu → maksimal 8 jam/hari
- 6 hari kerja/minggu → maksimal 7 jam/hari
Jam di luar ketentuan tersebut dihitung sebagai lembur.
6. Apakah pekerja long shift berhak atas upah lembur?
Ya. Upah lembur wajib dibayar sesuai PP No. 35/2021, dengan tarif 1,5 kali gaji per jam untuk jam lembur pertama dan 2 kali gaji per jam untuk jam lembur berikutnya.
7. Bagaimana cara menghitung upah lembur long shift?
Gunakan rumus:
- Jam pertama: 1,5 × (1/173 × gaji bulanan)
- Jam berikutnya: 2 × (1/173 × gaji bulanan).
8. Apa risiko jika long shift tidak dikelola dengan baik?
Risikonya meliputi kelelahan karyawan, penurunan produktivitas, potensi pelanggaran hukum ketenagakerjaan, dan turnover tinggi.
Kesimpulan
Long shift adalah sistem kerja berdurasi panjang yang banyak diterapkan di sektor kuliner dan layanan 24 jam.
Meski memberi fleksibilitas operasional, sistem ini tetap harus mengikuti regulasi ketenagakerjaan, menghormati hak pekerja, dan memberikan kompensasi yang adil.
Jika kamu ingin menerapkan long shift secara efektif di bisnismu, pastikan didukung oleh sistem operasional yang handal.
ESB membantu kamu menyederhanakan pengelolaan shift, upah, hingga operasional harian, semuanya dalam satu sistem.
Konsultasikan sekarang bersama tim ESB dan optimalkan operasional bisnismu dari dapur hingga kasir!
