
Kerja Shift: Tantangan & Solusi Buat Pebisnis yang Punya Banyak Outlet
Briantama Afiq Ashari
Buat kamu yang lagi membangun bisnis kuliner dengan lebih dari satu outlet, pasti paham banget gimana ribetnya mengatur jadwal tim.
Apalagi kalau operasional jalan terus dari pagi sampai malam. Nah, di sinilah shift kerja jadi solusi realistis.
Namun, di balik kepraktisannya, kerja shift juga punya tantangan sendiri, lho. Mulai dari jam istirahat yang nggak sama, sampai koordinasi antar pegawai yang bisa bikin pusing tujuh keliling.
Nah, dalam artikel ini, ESB akan bakal bantu kamu mengupas tuntas soal kerja shift, termasuk contoh jadwal kerja 2 shift 12 jam, tantangan umum, sampai tips menyusun sistem yang lebih efisien.
Yuk, simak sampai tuntas!
Kenalan Dulu: Apa Itu Shift Kerja?
Sederhananya, shift kerja itu sistem penjadwalan ketika karyawan nggak masuk bareng di jam yang sama.
Biasanya dibagi dalam dua atau tiga waktu kerja berbeda, biar operasional tetap jalan terus.
Dalam bisnis kuliner, apalagi yang buka dari pagi sampai malam, atau bahkan 24 jam, kerja shift ini jadi semacam kewajiban. Di banyak restoran, kerja shift bisa dibagi jadi dua, yaitu pagi dan malam.
Ada juga yang pakai sistem tiga shift. Intinya sih, tujuannya sama, yaitu biar operasional tetap jalan tanpa harus bikin karyawan lembur terus-terusan.
Sampai sini sudah paham? Lantas, kenapa shift kerja ini penting?
Baca Juga: Cegah Kecurangan Laporan Keuangan dengan Teknologi Ini
Kenapa Sistem Shift Kerja Itu Penting Buat Restoran?
Restoran punya ritme kerja yang berbeda dari bisnis lain. Jam operasional yang panjang, pelanggan yang datang silih berganti di jam yang berbeda, sampai kebutuhan layanan cepat bikin sistem kerja konvensional nggak cukup.
Oleh karena itu, shift kerja jadi jawabannya. Buat kamu yang punya banyak cabang, sistem kerja shift bikin alur kerja jadi lebih terkontrol.
Tim pagi bisa fokus pada opening dan persiapan bahan. Sementara tim malam biasanya mengurus puncak pengunjung sampai closing.
Kalau semuanya dikerjakan satu tim, bisa-bisa burnout sebelum weekend tiba.
Tantangan Umum dalam Sistem Kerja Shift
Sumber: Freepik
Walau penting, nyatanya banyak tantangan yang muncul dari kerja shift. Nggak sedikit bisnis kuliner yang ngerasa sistemnya kurang efektif.
Nah, berikut ini beberapa tantangan paling umum:
1. Karyawan Sering Tertukar Jadwalnya
Masalah klasik ini bisa muncul karena komunikasinya lemah atau jadwal yang terlalu rumit.
Apalagi kalau kamu masih pakai papan tulis atau Google Sheet tanpa sistem otomatis.
2. Produktivitas Nggak Konsisten
Biasanya ini muncul saat salah satu shift terlalu padat atau sebaliknya, terlalu santai. Produktivitas yang timpang ini bisa berdampak langsung ke experience pelanggan.
3. Shift Kerja Malam Lebih Melelahkan
Kerja shift malam punya tantangan tersendiri. Kurang istirahat, suasana sepi, dan sering kali beban kerja yang sama beratnya bikin tim malam jadi lebih gampang drop.
4. Pengaturan Cuti dan Libur yang Ribet
Nah, dengan sistem shift, mengatur cuti dan rotasi libur butuh strategi matang. Kalau sembarangan, operasional bisa terganggu. Lantas, bagaimana contoh jadwal kerja 2 shift yang efisien?
Contoh Jadwal Kerja 2 Shift 12 Jam yang Efisien
Salah satu sistem paling umum adalah 2 shift 12 jam. Biasanya diterapkan di restoran yang buka dari pagi sampai malam, atau bahkan 24 jam.
Berikut contoh jadwalnya:
- Shift Pagi: 08.00 – 20.00
- Shift Malam: 20.00 – 08.00
Biar lebih fleksibel, kamu juga bisa atur rotasi mingguan. Misalnya, tim A kerja pagi selama 5 hari, lalu minggu berikutnya pindah ke shift malam.
Melalui rotasi ini, semua karyawan punya beban kerja yang seimbang.
Tips Menyusun Shift Kerja yang Lebih Efisien
Sumber: Freepik
Mengatur jadwal itu nggak melulu soal mengisi kolom saja. Kamu butuh strategi biar operasional lancar, karyawan happy, dan pelanggan puas.
Nah, ini beberapa tips biar kamu nggak salah langkah:
1. Gunakan Sistem Digital
Lupakan papan tulis atau spreadsheet manual. Sekarang banyak banget tools yang bisa bantu kamu bikin dan monitor jadwal kerja secara otomatis.
Sistem digital memungkinkan untuk penjadwalan otomatis, meminimalisir kesalahan manusia, dan memudahkan koordinasi antar tim.
Beberapa contoh sistem digital yang bisa digunakan untuk mengatur jadwal pegawai di bisnis kuliner atau restoran adalah:
- Deputy
- When I Work
- 7shifts
- Toggl Track
- Homebase.
2. Libatkan Karyawan Saat Menyusun Jadwal
Karyawan juga manusia, punya kehidupan di luar kerja. Jadi, biar mereka lebih nyaman, ajak diskusi soal jam kerja yang fleksibel. Nggak semua orang cocok kerja shift malam, misalnya.
3. Tentukan Jobdesc Tiap Shift
Setiap shift harus punya tanggung jawab yang jelas. Tim pagi fokus ke prep bahan, tim malam handle closing dan kebersihan. Hal ini penting, biar nggak ada tumpang tindih dan semua berjalan efisien.
4. Sisipkan Waktu Overlap
Jangan langsung oper-operan shift tanpa transisi. Sisipkan waktu overlap sekitar 30 menit, biar tim bisa saling update dan briefing kecil.
Fokus ke Kerja Shift Malam: Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Kerja shift malam biasanya jadi yang paling berat. Karyawan cenderung lebih cepat lelah dan gampang kehilangan fokus.
Nah, ini beberapa hal yang bisa kamu perhatiin:
1. Sediakan Fasilitas Pendukung
Kalau bisa, kasih ruang istirahat yang nyaman. Sediakan juga makanan ringan dan minuman hangat.
Tentunya hal tersebut merupakan bentuk apresiasi ke tim yang kerja di luar jam normal.
2. Cek Kesehatan Karyawan Secara Berkala
Shift malam bisa ngaruh ke ritme biologis. Jadi, penting banget buat rutin mengecek kesehatan tim kamu, terutama mereka yang bertugas di malam hari.
3. Perhatikan Keamanan
Kalau restoran kamu buka sampai dini hari, pastikan sistem keamanan maksimal, baik untuk karyawan maupun pelanggan.
Bagaimana Shift Kerja Bisa Pengaruhi Kepuasan Pelanggan?
Bukan cuma urusan internal, sistem kerja shift juga ngaruh ke pelanggan, lho.
Misalnya, kalau jadwal tim kacau, bisa berdampak ke kecepatan pelayanan. Kalau tim terlalu lelah, kemungkinan mereka ramah dan sigap juga menurun.
Sebaliknya, ketika shift kerja jalan lancar, setiap pelanggan akan dapat layanan yang konsisten, baik di pagi, siang, atau malam.
Itu penting banget buat bangun loyalitas pelanggan.
Baca Juga: Biar Bisnis Nggak Boncos, Kenali Dulu Apa Itu Surcharge dan Cara Mengelolanya!
Buat kamu yang pegang beberapa cabang, penting banget punya sistem otomatis sehingga bisa bantu kamu kelola semuanya dari satu tempat.
Di sinilah peran ESB Order jadi krusial. Nah, dengan ESB Order, kamu bisa:
- Pantau performa shift secara real
- Atur jadwal dan operasional harian dengan lebih presisi
- Punya data untuk evaluasi dan pengambilan keputusan.
Bahkan kamu bisa bikin restoran online sendiri tanpa install aplikasi tambahan. Semua data tersimpan rapi, jadi kamu bisa ambil keputusan cepat dan tepat.
Penutup
Shift kerja itu ibarat jantung operasional di bisnis kuliner. Tanpa sistem yang baik, kerja shift bisa jadi boomerang sehingga bikin kinerja tim drop dan pelanggan kecewa.
Namun, kalau kamu kelola dengan sistematis, kerja shift justru bisa jadi alat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Buat kamu yang ingin bisnis kuliner berkembang dan operasional makin rapi, sekarang saatnya pakai ESB Order.
Tools ini bisa membantu kamu mengelola shift, transaksi, hingga laporan bisnis dari satu dashboard aja.
Cocok buat restoran kecil sampai bisnis kuliner berskala besar. Jangan tunggu sampai chaos dulu baru bertindak.
Kalau kamu butuh solusi tambahan, kamu juga bisa eksplor ESB POSLite dan ESB POS yang siap bantu kelola transaksi harian secara cepat dan rapi.
Yuk, waktunya upgrade operasional restoran kamu dan konsultasi gratis dengan Tim ESB sekarang!
