SHARE

Apa Itu Bill of Material? Yuk, Kenali Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Briantama Afiq Ashari
bill of material

Kalau kamu berkecimpung di dunia bisnis manufaktur, istilah Bill of Material pasti sering terdengar. Lantas, apa itu Bill of Material sebenarnya? 

Istilah ini sering disingkat BOM dan punya peran penting dalam proses produksi.

Buat kamu yang ingin tahu lebih dalam, yuk simak pembahasan lengkap tentang pengertian, jenis, dan manfaat Bill of Material. Simak sampai habis, ya! Agar artikel ini bisa bermanfaat bagi kamu!

Pengertian Bill of Material

Bill of Material adalah daftar lengkap yang berisi bahan baku, komponen, dan instruksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk. BOM bukan cuma sekadar daftar, lho. 

Jadi, BOM adalah panduan penting yang memastikan proses produksi berjalan lancar dari awal sampai selesai. Perumpamaannya seperti kamu sedang membuat kue. 

Resep yang kamu gunakan itu mirip dengan BOM. Semua bahan yang dibutuhkan, dari tepung, gula, sampai mentega, tercatat jelas. 

Begitu juga dengan langkah-langkah pembuatannya. Jadi, BOM ini semacam “resep” untuk dunia manufaktur.

Apa Itu Bill of Material dan Fungsinya?

Secara garis besar, Bill of Material adalah alat yang membantu perusahaan merinci semua kebutuhan untuk memproduksi sebuah barang. Nah, dengan BOM, proses produksi jadi lebih terorganisir. 

Misalnya, kalau ada kesalahan dalam bahan baku, BOM bisa membantu menemukan dimana masalahnya. Kamu juga nggak perlu khawatir soal stok bahan baku yang habis tiba-tiba. 

BOM memastikan kamu punya catatan lengkap soal apa kebutuhannya dan berapa banyak yang harus tersedia.

Baca Juga: 5 Tips Penting Manajemen Dapur Restoran Bagi Pemula

Jenis-Jenis Bill of Material

Bicara soal Bill of Material, ternyata ada beberapa jenis yang perlu kamu tahu. 

Setiap jenis BOM punya fungsi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Manufacturing Bill of Material (MBOM)

Jenis ini digunakan dalam proses manufaktur. MBOM mencakup bahan baku, sub-komponen, hingga alat yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. 

Kalau perusahaanmu fokus pada produksi, MBOM adalah yang paling sering digunakan.

2. Engineering Bill of Material (EBOM)

EBOM lebih fokus pada desain produk. Jenis ini mencatat semua komponen berdasarkan spesifikasi teknis. 

EBOM biasanya dibuat oleh tim engineering sebelum produk diproduksi secara massal.

3. Sales Bill of Material (SBOM)

SBOM digunakan untuk penjualan. Jadi, BOM ini fokus pada bagaimana produk akhir ditawarkan ke konsumen, termasuk rincian komponen yang bisa dikustomisasi.

Manfaat Bill of Material

Bill of Material (BOM) punya banyak manfaat yang bikin proses produksi di perusahaan manufaktur jadi lebih tertata dan efektif. 

Kalau kamu penasaran gimana BOM bisa membantu bisnis, yuk simak penjabaran berikut ini!

1. Mengoptimalkan Proses Produksi

Ketika kamu lagi masak makanan favorit, tapi bahan-bahannya nggak lengkap, pasti repot, kan? 

Sama halnya dengan produksi barang. Dengan BOM, semua bahan baku dan komponen yang dibutuhkan sudah terdaftar rapi sejak awal. 

Jadi, kamu nggak akan kebingungan mencari apa yang kurang. Proses produksi pun berjalan lebih lancar tanpa hambatan yang bikin waktu terbuang percuma.

2. Mengurangi Kesalahan Produksi

Kesalahan kecil dalam produksi sering kali berujung pada kerugian besar. Misalnya, salah memilih bahan baku atau salah pasang komponen. 

Nah, Bill of Material berfungsi sebagai panduan yang memastikan semua langkah produksi dilakukan dengan benar. 

Kalau ada bagian yang salah, kamu bisa langsung mengeceknya di Bill of Material. Tentunya, hal ini membantu kamu meminimalisir risiko gagal produksi.

3. Mengontrol Biaya Produksi

Penting banget untuk tahu berapa besar biaya yang harus dikeluarkan selama proses produksi. 

Bill of Material membantu kamu menghitung kebutuhan bahan baku dengan tepat. 

Dari sini, kamu bisa memperkirakan anggaran secara lebih terkontrol. Pengeluaran yang nggak perlu pun bisa ditekan, sehingga bisnis kamu tetap untung tanpa boros biaya.

4. Mempermudah Perencanaan

Proses produksi butuh perencanaan yang matang. Bill of Material Membantu kamu merancang jadwal kerja yang terstruktur. Kamu bisa tahu kapan bahan baku harus disiapkan, berapa banyak yang dibutuhkan, dan berapa lama waktu produksi..

5. Mendukung Pengambilan Keputusan

Kadang, kamu harus mengambil keputusan cepat untuk mengatasi masalah produksi. Misalnya, ketika bahan baku utama mendadak habis, kamu perlu mencari alternatif. Melalui Bill of Material, kamu bisa langsung mengecek kebutuhan bahan baku lain yang masih tersedia.

6. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Bill of Material juga membantu perusahaan bekerja lebih efisien secara keseluruhan. 

Semua data terkait bahan baku, komponen, dan instruksi produksi sudah terdokumentasi dengan baik. 

Intinya, Bill of Material itu memudahkan setiap bagian dalam perusahaan untuk bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Nggak ada lagi kebingungan atau miskomunikasi antar-tim.

Dari semua manfaat ini, jelas bahwa Bill of Material adalah kunci penting buat perusahaan manufaktur. 

Kalau semua proses sudah terorganisir dengan baik, nggak cuma kualitas produk yang meningkat, namun juga keuntungan perusahaan secara keseluruhan. 

Apalagi kalau kamu mengintegrasikan Bill of Material dengan teknologi modern seperti sistem ERP. Semua jadi lebih praktis dan efisien!

Baca Juga: Pentingnya Memiliki Manajemen Operasional yang Baik dalam Bisnis Restoran

Perbedaan Bill of Material dan Dokumen Produksi Lainnya

Banyak yang bingung membedakan BOM dengan dokumen produksi lainnya, seperti rencana kerja atau catatan stok. Padahal, setiap dokumen punya fungsi berbeda. Nah, ini perbedaannya:

  • Bill of Material: Fokus pada bahan baku dan komponen yang dibutuhkan untuk produksi.
  • Rencana Kerja: Lebih fokus pada timeline produksi.
  • Catatan Stok: Digunakan untuk memonitor ketersediaan bahan baku di gudang.

Jadi, BOM itu semacam peta yang memandu kamu dalam proses produksi, sementara dokumen lain lebih sebagai pendukungnya.

Bill of Material (BOM) dalam Bisnis Kuliner

Bill of Material (BOM) dalam Bisnis Kuliner

Sumber: ESB

Meskipun istilah Bill of Material (BOM) sering digunakan di dunia manufaktur, konsep ini sangat relevan dan krusial dalam bisnis kuliner. 

Bedanya, jika di manufaktur BOM digunakan untuk merakit barang, maka di bisnis kuliner BOM berfungsi sebagai resep terstruktur yang terhubung langsung dengan operasional dan keuangan restoran.

Dalam konteks bisnis kuliner, BOM adalah daftar bahan baku beserta takaran dan biaya yang digunakan untuk menghasilkan satu porsi menu. 

BOM tidak hanya mencatat “apa saja bahannya”, tetapi juga berapa banyak yang digunakan, bagaimana alurnya, dan bagaimana dampaknya terhadap stok serta HPP.

Sebagai contoh, untuk satu menu Ayam Geprek Sambal Matah, BOM akan mencatat:

  • Ayam mentah (gram)
  • Tepung
  • Minyak goreng
  • Sambal matah (yang bisa terdiri dari bawang, cabai, minyak, dan bumbu lain).

Ketika satu porsi menu terjual, stok bahan baku akan otomatis berkurang sesuai BOM, dan biaya bahan tersebut langsung diperhitungkan sebagai HPP. 

Inilah yang membuat BOM menjadi fondasi penting dalam pengelolaan restoran yang rapi dan terkontrol.

Mengapa BOM Penting untuk Bisnis Kuliner?

Tanpa BOM, banyak restoran mengalami masalah seperti:

  • Stok sering habis tanpa tahu penyebabnya
  • HPP tidak konsisten meskipun menu sama
  • Sulit mengetahui menu mana yang paling menguntungkan
  • Biaya dapur bocor tanpa disadari.

Dengan BOM yang dikelola secara digital, pelaku usaha kuliner dapat:

  • Mengontrol penggunaan bahan baku secara presisi
  • Menjaga konsistensi rasa dan biaya di setiap outlet
  • Mengetahui HPP per menu secara akurat
  • Mengambil keputusan bisnis berdasarkan data, bukan perkiraan.

BOM Kuliner dan Sistem ERP

Agar BOM benar-benar efektif, pencatatannya perlu terintegrasi dengan sistem digital. Melalui sistem ERP seperti ESB Core, BOM dapat dihubungkan langsung dengan:

  • Manajemen inventory
  • Penjualan
  • Produksi bahan setengah jadi
  • Laporan keuangan (HPP, laba rugi, dan cash flow).

Dengan cara ini, resep dapur tidak hanya menjadi panduan memasak, tetapi juga menjadi alat kontrol bisnis yang membantu restoran tumbuh lebih efisien dan berkelanjutan.

FAQ Bill of Material (BOM)

1. Apa itu Bill of Material (BOM)?

Bill of Material (BOM) adalah daftar lengkap bahan baku, komponen, dan instruksi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk atau menu. 

BOM berfungsi sebagai panduan agar proses produksi berjalan terstruktur, efisien, dan terkontrol.

2. Apa fungsi utama Bill of Material dalam proses produksi?

BOM membantu perusahaan merencanakan kebutuhan bahan baku, menghindari kesalahan produksi, mengontrol biaya, memastikan ketersediaan stok, serta membuat proses produksi lebih rapi dan terorganisir.

3. Apa saja jenis-jenis Bill of Material?

Secara umum, terdapat tiga jenis BOM, yaitu:

  • Manufacturing BOM (MBOM) untuk proses produksi,
  • Engineering BOM (EBOM) untuk desain dan spesifikasi teknis,
  • Sales BOM (SBOM) untuk kebutuhan penjualan dan konfigurasi produk.

4. Apakah Bill of Material hanya digunakan di industri manufaktur?

Tidak. Selain manufaktur, BOM juga sangat penting dalam bisnis kuliner. Di restoran, BOM berfungsi sebagai resep terstruktur yang mencatat bahan, takaran, biaya, serta dampaknya terhadap stok dan HPP setiap menu.

5. Mengapa Bill of Material perlu dikelola dengan sistem ERP?

Dengan sistem ERP, BOM dapat terintegrasi langsung dengan inventory, penjualan, produksi, dan laporan keuangan. 

Hal ini membantu bisnis menghitung HPP secara akurat, mengontrol stok secara real-time, dan mengambil keputusan berdasarkan data, bukan perkiraan.

Kesimpulan

Pengelolaan Bill of Material (BOM) secara manual sudah tidak lagi efektif, terutama bagi bisnis yang ingin tumbuh lebih rapi dan terkontrol. 

Dengan sistem digital, BOM tidak hanya berfungsi sebagai catatan bahan baku, tetapi menjadi dasar untuk mengontrol stok, menghitung HPP secara akurat, dan mengambil keputusan bisnis berbasis data.

Melalui sistem ERP seperti ESB Core, pengelolaan BOM terintegrasi langsung dengan inventory, penjualan, produksi, dan laporan keuangan. 

Hasilnya, operasional bisnis menjadi lebih efisien, transparan, dan siap untuk dikembangkan.

Pelajari lebih lanjut bagaimana ESB Core membantu bisnis Anda mengelola BOM dan operasional secara menyeluruh.

 

Hubungi Tim ESB untuk konsultasi dan temukan solusi ERP yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kulinermu.

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya