
Apa Itu Bargaining? Pengertian dan Cara Pakainya di Bisnis Kuliner
Briantama Afiq Ashari
Pernah nggak kamu merasa harga bahan baku naik terus? Atau supplier seolah punya kuasa penuh saat menawarkan harga?
Nah, di sinilah pentingnya bargaining. Dengan kemampuan negosiasi yang baik, kamu bisa menjaga margin keuntungan tetap aman, bahkan di tengah tekanan biaya.
Apa Itu Bargaining?
Sederhananya, bargaining adalah keterampilan tawar-menawar dalam transaksi.
Dalam bisnis kuliner, bargaining terjadi saat kamu membeli bahan baku, sewa tempat, hingga menjalin kerja sama dengan vendor.
Tujuannya bukan sekadar cari harga murah, tapi membangun posisi yang lebih kuat sehingga kamu bisa mendapatkan kesepakatan terbaik, baik dari sisi harga, kualitas, maupun layanan.
Baca Juga: Apa pentingnya SOP restoran dan bagaimana contoh penerapannya?
Contoh Kasus
Sumber: istockphoto
Bayangkan kamu punya warung makan kecil. Supplier menawarkan harga ayam potong yang terus naik.
Kalau kamu punya catatan pembelian yang rapi dan pembelian rutin, kamu bisa menunjukkan konsistensi bisnismu.
Inilah yang membuat supplier lebih terbuka untuk kasih harga lebih baik.
Jadi, bargaining itu bukan soal “menawar keras”, tapi bagaimana kamu bisa menempatkan diri sebagai mitra yang bernilai.
Apa Itu Bargaining Power dan Position?
Untuk kamu yang masih bingung mengenai arti bargaining power dan position. Berikut penjelasan keduanya:
Bargaining Power
Kekuatan negosiasi yang kamu miliki. Misalnya, semakin banyak pilihan supplier, semakin kuat posisimu.
Bargaining Position
Posisi tawar kamu di mata supplier. Misalnya, jika kamu rutin membeli dalam jumlah besar atau selalu bayar tepat waktu, supplier akan menilai kamu sebagai pelanggan prioritas.
Keduanya penting agar kamu bisa membuat kesepakatan yang menguntungkan dan berkelanjutan.
Baca Juga: Ingin Pelanggan Setia dan Balik Lagi? Terapkan Strategi Customer Intimacy Sekarang!
Cara Praktis Meningkatkan Bargaining di Bisnis Kuliner Kamu
Sumber: istockphoto
Setelah tahu apa arti bargaining, arti bargaining power, dan arti bargaining position, sekarang waktunya bahas cara pakainya.
Gaperlu ribet, kamu bisa mulai dari langkah sederhana ini:
1. Catat Semua Transaksi
Data itu kekuatan, kalau kamu bisa tunjukkan tren pembelian, kamu bisa pakai itu buat negosiasi.
2. Bangun Relasi Baik dengan Supplier
Hubungan jangka panjang bikin kamu lebih dipercaya, ini langsung berpengaruh ke bargaining power kamu.
3. Gunakan Sistem Digital Biar Data Nggak Hilang
Sistem manual rawan banget salah hitung. Kalau kamu pakai sistem digital, data pembelian kamu jadi senjata kuat.
4. Beli dalam Jumlah Konsisten
Konsistensi bikin supplier melihat kamu sebagai pelanggan prioritas. Nah, hal ini bisa meningkatkan bargaining position kamu.
5. Lihat Kompetitor dan Harga Pasar
Dengan tahu kondisi pasar, kamu punya argumen yang lebih kuat saat menawar.
FAQ tentang Bargaining di Bisnis Kuliner
1. Apa itu bargaining?
Keterampilan tawar-menawar dalam transaksi bisnis untuk dapatkan kondisi terbaik.
2. Apa bedanya bargaining power dan bargaining position?
Power = kekuatan negosiasi, sedangkan position = posisi tawar yang kamu miliki di pasar.
3. Bagaimana cara meningkatkan bargaining power?
Lewat data transaksi, volume pembelian, relasi baik, dan konsistensi.
4. Apa manfaat bargaining position yang kuat?
Bisa dapat harga lebih bagus, kualitas terjamin, dan opsi pembayaran lebih fleksibel.
5. Bagaimana peran teknologi dalam bargaining?
Sistem digital bikin data pembelian lebih transparan, mudah diakses, dan jadi senjata saat negosiasi.
Penutup
Sekarang kamu sudah tahu bahwa bargaining bukan sekadar menawar harga, tapi strategi penting untuk menjaga keuntungan dan menguatkan posisi bisnismu.
Supaya lebih maksimal, jangan hanya mengandalkan insting—gunakan data. Dengan digitalisasi, kamu bisa menawar dengan bukti, bukan perasaan.
Produk ESB siap membantu kamu dengan ekosistem digital lengkap untuk restoran: dari stok, transaksi, keuangan, sampai pengelolaan supplier.
Hubungi Tim ESB sekarang, dan jadikan bisnismu lebih kuat, rapi, dan siap bersaing!
