SHARE

Mau Operasional Lancar? Yuk, Kenali Apa Itu Stock Buffer dan Pentingnya Buat Bisnis Kamu

Briantama Afiq Ashari
buffer stock adalah

Pernah kebayang nggak, pas lagi rame-ramenya pelanggan datang, tiba-tiba stok bahan makanan kamu habis? Padahal, momen kayak gitu justru peluang emas buat naikin penjualan. 

Nah, di sinilah pentingnya paham soal buffer stock sebagai bagian penting dari strategi bisnis yang solid. 

Kalau kamu belum ngerti soal ini, tenang aja. Yuk, kita kupas sama-sama biar bisnis kamu makin lancar!

Apa Itu Buffer Stock?

Sebelum kita ngobrol lebih jauh, penting banget buat ngerti dulu, sebenarnya buffer stock itu apa sih? 

Secara sederhana, buffer stock adalah persediaan cadangan yang kamu siapkan untuk menghadapi situasi darurat.

Contohnya, seperti permintaan mendadak yang melonjak atau masalah pengiriman barang dari supplier. 

Nah, dengan adanya stock buffer, bisnis kamu tetap bisa jalan lancar, tanpa panik cari-cari barang tambahan. 

Tentunya, stock buffer ini bisa menjadi penyelamat, apalagi buat kamu yang bergerak di dunia kuliner. 

Bukan cuma itu, konsep buffer stock adalah bagian dari manajemen inventaris modern yang smart. 

Tanpa stok cadangan ini, bisnis kamu berisiko kehilangan pelanggan karena kehabisan barang. Sayang banget kan?

Baca Juga: Biar Bisnis Nggak Boncos, Kenali Dulu Apa Itu Surcharge dan Cara Mengelolanya!

Kenapa Buffer Stock Itu Penting?

Kenapa Buffer Stock Itu Penting?

Sumber: Freepik

Setelah tahu stock buffer apa, kamu pasti penasaran kenapa sih banyak bisnis gede yang begitu serius urusan ini?

Jawabannya karena buffer stock itu bikin bisnis lebih siap dan tahan banting.

Misalnya, kamu menjalankan restoran seafood. Tiba-tiba cuaca buruk bikin pasokan ikan dari nelayan seret. 

Tentunya, stock buffer adalah solusinya, sehingga kamu tetap bisa jualan tanpa ganggu operasional harian.

Selain itu, buffer stock logistik adalah komponen vital dalam rantai distribusi.

Dalam dunia logistik, gangguan sekecil apa pun, seperti keterlambatan truk atau macet parah, bisa mengacaukan jadwal distribusi. 

Nah, itulah alasan mengapa buffer stock logistik itu penting menjadi bagian dari SOP, agar bisnis tetap jalan tanpa hambatan.

Bedanya Buffer Stock di Berbagai Industri

Menariknya, penerapan stock buffer ini bisa beda-beda di tiap industri. Yuk, kita bahas!

1. Buffer Stock Logistik

Dalam dunia pengiriman dan distribusi barang, buffer stock logistik adalah penyelamat utama. 

Misalnya, gudang logistik besar pasti punya stok tambahan buat jaga-jaga kalau ada keterlambatan supply chain.

Kalau kamu punya bisnis kuliner dengan beberapa cabang, sistem buffer stock logistik itu menjadi andalan, supaya semua outlet tetap punya bahan baku cukup tanpa nunggu kiriman baru.

2. Buffer Stock Farmasi

Di bidang kesehatan, buffer stock farmasi adalah senjata buat melawan krisis. Rumah sakit, apotek, bahkan klinik kecil wajib punya stok cadangan obat-obatan penting. 

Misalnya saat pandemi, ketika stok masker dan sanitizer sempat langka, yang punya buffer stock farmasi adalah pihak yang tetap bisa melayani masyarakat dengan baik.

Dari sini kamu bisa lihat, walau beda bidang, prinsip stock buffer adalah tetap sama, yaitu memastikan bisnis tetap survive di kondisi tak terduga.

Risiko Kalau Kamu Nggak Punya Buffer Stock

Risiko Kalau Kamu Nggak Punya Buffer Stock

Sumber: Freepik

Nah, sekarang kebayang kan pentingnya punya buffer stock? Tapi biar makin yakin, yuk lihat beberapa risiko yang bisa terjadi kalau kamu mengesampikan buffer stock:

  • Kehilangan Penjualan: Pelanggan males nunggu, begitu barang habis, mereka langsung pindah ke kompetitor.
  • Kacau Operasional: Tim kamu bakal sibuk nyari cara dadakan buat cari stok tambahan.
  • Biaya Darurat Membengkak: Pesan bahan dadakan? Siap-siap bayar harga premium, belum termasuk biaya pengiriman cepat.
  • Reputasi Rusak: Kalau pelanggan kecewa, efeknya panjang. Bisa-bisa rating restoran kamu turun drastis.

Semua masalah ini sebenarnya bisa dicegah kalau dari awal kamu paham betapa krusialnya stock buffer adalah bagian dari strategi operasional.

Baca Juga: Pengertian CBD dalam Bisnis Kuliner: Cocok Nggak Buat Restoran Kamu?

Cara Menentukan Buffer Stock yang Ideal

Punya buffer stock itu penting, tapi asal nambah stok tanpa hitungan juga nggak bagus. Nanti malah numpuk, expired, dan buang biaya. 

Makanya, kamu perlu tahu cara nentuin jumlah stock buffer. Nih tipsnya:

1. Hitung Lead Time

Berapa lama waktu rata-rata yang dibutuhkan supplier nganter barang ke kamu? Semakin lama lead time, semakin besar buffer yang kamu butuh.

2. Analisis Fluktuasi Permintaan

Perhatikan pola lonjakan pelanggan, misalnya saat akhir pekan atau event tertentu.

3. Kalkulasi Safety Stock

Gunakan rumus sederhana berdasarkan rata-rata pemakaian harian dikali estimasi lead time.

4. Update Secara Berkala

Jangan lupa, buffer stock adalah sesuatu yang harus fleksibel. Kamu perlu cek dan update terus datanya.

Dengan strategi ini, stock buffer bisa jadi lebih terkontrol. Nggak ada lagi drama stok habis pas lagi rame-ramenya.

Tips Menyimpan Buffer Stock Biar Awet

Punya stok cadangan doang nggak cukup, kamu juga wajib tahu cara nyimpennya supaya tahan lama. 

Biar stock buffer adalah investasi, bukan beban, ini dia tips simpelnya:

  • Gunakan FIFO (First In First Out): Barang yang datang lebih dulu harus dipakai lebih dulu.
  • Simpan di Tempat Sesuai: Pastikan suhu, kelembaban, dan kebersihan ruang penyimpanan terjaga.
  • Label dan Catat Semua: Semua stok harus jelas labelnya dan tercatat rapi. Jangan sampai ada barang yang nganggur terus rusak.
  • Rajin Cek Kualitas: Minimal sebulan sekali cek kondisi barang-barang di buffer stock kamu.

Kalau langkah ini kamu terapkan, buffer stock adalah tameng kuat buat jaga kelancaran operasional restoran atau bisnis kulinermu.

Contoh Penerapan Buffer Stock di Bisnis Kuliner

Biar makin kebayang, kita lihat contoh nyata penerapan stock buffer di bisnis kuliner. Misalnya, sebuah jaringan restoran ayam goreng cepat saji di Jakarta. 

Mereka sadar, setiap musim hujan, pengiriman ayam dari supplier jadi lebih lama karena banjir. 

Akhirnya, mereka menetapkan buffer stock sebesar 20% di atas kebutuhan harian biasa. 

Hasilnya? Selama musim hujan, bisnis mereka tetap jalan lancar tanpa kehabisan bahan baku. 

Contoh lain, sebuah kedai kopi di Bandung selalu punya buffer stock logistik minimal 2 minggu ke depan buat bahan kopi dan susu.

Mengapa? Karena mereka tahu kalau ada libur nasional, supplier biasanya tutup lebih lama. 

Praktik seperti ini bikin bisnis mereka lebih siap dan jauh dari stres dadakan.

Kesimpulan

Sekarang kamu udah paham kan, kenapa buffer stock adalah strategi wajib buat semua bisnis, apalagi bisnis kuliner? 

Mulai dari mencegah kehabisan stok, menjaga operasional, sampai bikin pelanggan tetap happy, semuanya bisa lebih aman kalau kamu paham cara kelola stok cadangan.

Baik di dunia kuliner, logistik, sampai farmasi, konsep stock buffer adalah sesuatu yang nggak bisa dianggap remeh. Mau sekecil apapun bisnismu, tetap butuh perencanaan stok yang matang.

Kalau kamu butuh sistem yang bisa bantu mengelola stok lebih efisien, jangan ragu buat pakai ESB Core

Lewat ESB Core, kamu juga bisa mengoptimalkan manajemen stok dan persediaan supaya buffer stock kamu selalu on-point. 

Plus, ada integrasi dengan sistem Order Management dan Business Intelligence, jadi semua data bisa diolah buat ambil keputusan yang lebih akurat.

Saatnya bawa bisnis kamu ke level selanjutnya, dan semua itu bisa dimulai dari satu langkah kecil: kelola buffer stock kamu dengan benar.

Konsultasi langsung dengan Tim ESB sekarang!

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya