
Bingung Bikin Menu? Kenali Arti Maincourse dan Cara Menyusunnya!
Briantama Afiq Ashari
Pas lagi bikin menu buat restoran, kadang suka mikir lama, “Menu utamanya apa, ya?”.
Nah, istilah maincourse sering banget muncul kalau lagi merancang menu, apalagi buat restoran yang punya konsep berurutan mulai dari appetizer sampai dessert.
Akan tetapi, sebenernya maincourse itu apa sih? Yuk, kita bahas bareng sambil mencari tahu juga bagaimana cara menyusun menu yang bikin pelanggan puas dan ingin balik lagi.
Penasaran? Yuk simak artikel berikut ini sampai tuntas, ya!
Apa Itu Maincourse? Kenali Arti dan Fungsinya
Nah, sebelum bahas lebih jauh, kamu harus tahu dulu nih, maincourse adalah bagian utama dari susunan menu dalam satu hidangan lengkap.
Biasanya, menu maincourse punya porsi yang lebih besar dan rasa lebih “menonjol” dibanding appetizer atau dessert.
Kalau diibaratkan, maincourse itu bintangnya dalam pertunjukan kuliner. Arti maincourse sendiri merujuk pada hidangan pokok yang jadi fokus utama dalam satu set makan.
Dalam budaya kuliner Barat maupun Timur, maincourse seringkali berbahan dasar daging, ayam, ikan, atau olahan nabati.
Jadi, kalau kamu sedang menyusun menu maincourse, penting untuk memikirkan apa yang mau kamu “tonjolkan” sebagai signature dish restoran kamu.
Baca Juga: Kafe vs Bistro vs Eatery: Perbedaan dan Karakteristiknya dalam Bisnis F&B
Kenapa Maincourse Jadi Menu Penting Buat Restoran?
Sumber: Freepik
Nggak cuma soal porsi, maincourse punya peran besar dalam membentuk experience makan yang memorable.
Saat pelanggan puas sama menu maincourse, kemungkinan besar mereka bakal merekomendasikan tempat kamu ke orang lain.
Nah, di sinilah kekuatan strategi menu berlaku. Kamu nggak bisa asal taruh steak atau nasi goreng di bagian maincourse, terus berharap pelanggan langsung terkesima. Harus ada alur rasa, nilai gizi, sampai tampilan yang menggoda.
Kalau kamu bisa menyajikan contoh maincourse yang punya keseimbangan rasa dan estetika, nilai jual resto kamu bakal naik drastis.
Oleh karena itu, kamu harus tahu dulu jenis-jenis maincourse yang populer di restoran.
Jenis-Jenis Maincourse yang Populer di Restoran
Sumber: Freepik
Jadi, di berbagai restoran, menu maincourse punya variasi yang banyak banget.
Biar kamu nggak bingung, berikut ini beberapa contoh maincourse populer yang bisa jadi inspirasi, seperti:
1. Olahan Daging
Inilah yang paling sering muncul di daftar maincourse. Mulai dari steak, lamb chop, sampai rendang, semua bisa masuk kategori ini.
Daging biasanya jadi pilihan utama, karena teksturnya yang padat dan rasanya kuat.
2. Olahan Ikan dan Seafood
Buat pelanggan yang suka makanan laut, menu seperti salmon panggang, grilled tuna, atau cumi saus padang bisa jadi maincourse favorit.
3. Ayam dan Unggas
Ayam itu fleksibel banget. Bisa digoreng, dibakar, disteam, atau diolah jadi menu khas negara tertentu.
Chicken parmigiana, ayam geprek, sampai butter chicken India, semua bisa kamu masukin ke maincourse.
4. Menu Vegetarian dan Vegan
Jangan lupa juga pelanggan yang nyari maincourse tanpa daging. Contohnya: lasagna sayur, grilled tofu, atau nasi goreng jamur.
5. Menu Nasi dan Karbohidrat
Di Indonesia, nasi sering jadi maincourse utama. Jadi, jangan heran kalau nasi goreng spesial, nasi uduk komplit, sampai nasi liwet jadi menu favorit pelanggan.
Baca Juga: Bagian Ayam yang Banyak Dagingnya! Ini Pilihan Terbaik untuk Masakan Kamu
Cara Menyusun Menu Maincourse yang Menarik dan Menguntungkan
Sumber: Freepik
Setelah tahu arti maincourse, sekarang waktunya kamu bikin daftar menu maincourse yang bukan cuma enak, tapi juga menjual.
Nah, inilah beberapa tips biar kamu bisa menyusun menu dengan cerdas:
1. Kenali Target Market
Penting banget buat tahu siapa pelanggan kamu. Kalau kamu punya resto fancy di pusat kota, mungkin maincourse ala Barat seperti sirloin steak atau grilled salmon bisa jadi pilihan.
Namun, kalau target kamu keluarga muda di area suburban, nasi campur atau ayam bakar bisa lebih pas.
2. Gunakan Bahan yang Familiar tapi Inovatif
Pelanggan suka sama rasa yang mereka kenal, tapi juga penasaran sama sesuatu yang baru. Contohnya, nasi goreng dengan topping keju mozarella bisa jadi twist seru buat menu biasa.
3. Perhatikan Presentasi
Ingat, pelanggan sekarang doyan foto makanan sebelum makan. Pastikan maincourse kamu nggak cuma enak, tapi juga estetik.
Bahkan contoh maincourse sederhana seperti ayam goreng bisa tampil menarik dengan plating yang tepat.
4. Hitung COGS dengan Matang
Bikin menu enak aja nggak cukup. Kamu juga harus memikirkan harga bahan, margin keuntungan, dan efisiensi dapur.
Kombinasikan bahan-bahan yang saling melengkapi, biar kamu bisa jual menu yang menguntungkan sekaligus berkualitas.
5. Susun Menu Berdasarkan Flow Rasa
Maincourse nggak boleh bikin pelanggan “eneg”. Jadi, seimbangkan rasa asin, gurih, dan tekstur dalam satu piring.
Kalau kamu punya appetizer creamy, mungkin kamu bisa hadirkan maincourse yang lebih ringan seperti grilled fish, biar rasa tetap seimbang.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Dine In? Simak Definisi, Keunggulan, dan Perbedaannya dengan Take Away
Contoh Maincourse dalam Menu Restoran Populer
Biar makin kebayang, yuk intip beberapa contoh maincourse yang sudah terbukti disukai banyak orang:
- Chicken Steak dengan Saus Blackpepper
- Grilled Salmon with Lemon Butter Sauce
- Ayam Bakar Madu dengan Nasi Uduk
- Spaghetti Bolognese
- Nasi Liwet Komplit dengan Ayam Kampung
- Vegan Mushroom Burger
- Beef Teriyaki Rice Bowl
Setiap maincourse di atas punya karakter dan audience masing-masing. Kamu bisa mix and match sesuai tema restoran kamu.
Perbedaan Maincourse dan Menu Lainnya
Supaya kamu nggak keliru dalam menyusun menu, yuk kita bahas sedikit perbedaan antara maincourse, appetizer, dan dessert:
Nah, melalui pemahaman struktur ini, kamu bisa bikin flow makan yang menyenangkan buat pelanggan kamu.
Lantas, kenapa sih maincourse ini bisa dijadikan prioritas di dalam bisnis?
Kenapa Maincourse Harus Jadi Prioritas Bisnis F&B Kamu?
Karena maincourse adalah menu yang paling diingat pelanggan. Kalau mereka puas sama maincourse, kemungkinan besar mereka akan balik lagi.
Selain itu, biasanya harga jual maincourse lebih tinggi dari menu lainnya, artinya bisa jadi profit center buat bisnismu.
Nggak heran kalau banyak pemilik restoran rela riset berbulan-bulan cuma buat nemuin menu maincourse yang bisa jadi andalan.
Apalagi kalau kamu bisa kasih sentuhan unik, seperti bahan lokal, teknik masak khas daerah, atau bahkan gaya penyajian yang beda dari kompetitor.
Penutup
Sekarang kamu udah tahu kan, arti maincourse dan gimana menyusunnya dengan efektif?
Namun, ingat, punya menu oke aja belum cukup. Kamu juga butuh sistem yang bisa bantu operasional bisnis kamu tetap efisien.
Nah, buat kamu yang punya bisnis kuliner dengan banyak cabang, ESB adalah pilihan terbaik.
Sistem ini mendukung berbagai metode pembayaran dan memberikan laporan kinerja bisnis.
Kamu bisa pantau semua cabang dari satu platform aja! ESB juga punya fitur Order Management System (OMS) yang bikin pengelolaan pesanan dari berbagai saluran jadi lebih efisien.
Bahkan, kamu bisa bikin resto online lewat ESB Order dan meningkatkan jumlah pesanan hingga 13,5%! Nggak perlu ribet.
Tinggal fokus nyusun menu maincourse terbaik, biar pelanggan puas, bisnis pun makin lancar.
Kalau kamu butuh solusi digital buat manajemen resto yang rapi, pintar, dan terintegrasi, langsung aja kunjungi ESB.
