
Pahami Fungsi, Rumus, dan Contoh Retained Earnings (Laba Ditahan) untuk Bisnismu
Briantama Afiq Ashari
Saat membangun bisnis, ada satu hal yang sering terlewat, yaitu bagaimana cara mengelola keuntungan dengan cerdas.
Banyak bisnis yang langsung membagikan laba bersih kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Padahal, ada strategi lain yang bisa membantu bisnis berkembang lebih jauh, yaitu dengan retained earnings (laba ditahan).
Nah, retained earnings adalah laba yang ditahan oleh perusahaan untuk berbagai keperluan strategis.
Mulai dari ekspansi, pembayaran utang, hingga inovasi produk. Dengan memahami konsep ini, bisnismu bisa semakin maju dan siap menghadapi tantangan ke depan.
Sekarang, yuk kita bahas satu per satu di artikel ini, simak ya!
Apa Itu Retained Earnings atau Laba Ditahan?
Jadi, apa itu retained earnings (laba ditahan)? Sederhananya, retained earnings adalah laba bersih yang nggak dibagikan sebagai dividen, melainkan ditahan untuk kepentingan bisnis.
Lantas, apakah laporan keuangan perusahaan juga mencatatkan retained earnings?
Dalam laporan keuangan, retained earnings biasanya dicatat dalam statement of retained earnings.
Nah, jika kamu melihat ada saldo laba ditahan di laporan keuangan perusahaan, itu berarti ada dana yang belum dibagikan kepada pemegang saham.
Intinya, statement of retained earnings adalah laporan yang menunjukkan perubahan saldo laba ditahan dalam suatu periode.
Laporan ini penting, karena membantu pemilik bisnis memahami bagaimana laba yang dihasilkan digunakan atau dialokasikan kembali.
Oleh karena itu, kamu harus paham mengapa retained earnings itu penting? Yuk, kita bahas lagi di bawah ini!
Baca Juga: Jangan Salah Catat! Ini Contoh Jurnal Penjualan yang Benar untuk Bisnismu
Kenapa Retained Earnings Itu Penting?
Alasan utama banyak bisnis memilih menahan laba itu karena bisa dijadikan strategi khusus.
Singkatnya, retained earnings adalah strategi yang bisa memperkuat posisi keuangan perusahaan.
Nah, inilah alasan lainnya kenapa retained earnings itu penting:
1. Dana untuk Ekspansi
Sumber: Freepik
Jika kamu ingin mengembangkan bisnis, laba ditahan bisa menjadi modal untuk membuka cabang baru atau menambah lini produk.
2. Pembayaran Utang
Sumber: Freepik
Selain untuk ekspansi, dengan menahan sebagian laba, perusahaan bisa mengurangi beban utang tanpa harus mencari pendanaan dari luar.
3. Cadangan Dana di Masa Depan
Sumber: Freepik
Terakhir, pasti bisnis mengalami naik turun, betul tidak? Oleh karena itu, dengan retained earnings, perusahaan punya dana cadangan saat kondisi pasar sedang nggak menentu.
Itulah beberapa alasan utama kenapa banyak bisnis memilih menggunakan strategi retained earnings (laba ditahan). Pertanyaannya, bagaimana rumus retained earnings ini? Simak di bawah ini, ya!
Rumus Retained Earnings (Laba Ditahan) yang Wajib Kamu Pahami
Nah, agar lebih mudah memahami cara menghitung retained earnings, berikut rumus yang harus kamu pahami:
Dari rumus ini, bisa kita lihat bahwa retained earnings adalah hasil dari laba bersih setelah dikurangi dengan dividen yang dibagikan.
Jika perusahaan nggak membagikan dividen, maka seluruh laba bersih akan masuk ke retained earnings.
Sudah paham, kan? Biar lebih mudah, kita akan gunakan contoh perhitungan retained earnings ini.
Contoh Perhitungan Retained Earnings
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki saldo laba ditahan awal sebesar Rp100 juta. Dalam satu tahun, perusahaan menghasilkan laba bersih Rp50 juta.
Namun, perusahaan membagikan dividen tunai sebesar Rp10 juta dan dividen saham sebesar Rp5 juta.
Maka, retained earnings dihitung sebagai berikut:
Jadi, saldo laba ditahan perusahaan setelah satu tahun adalah Rp135 juta. Nah, dana ini bisa digunakan untuk ekspansi bisnis atau investasi lainnya.
Baca Juga: Mark Up Adalah Strategi Cerdas untuk Menentukan Harga, Simak Penjelasannya!
Bagaimana Retained Earnings Dapat Digunakan?
Setelah memahami bagaimana menghitungnya, sekarang kita bahas penggunaan retained earnings. Inilah beberapa cara perusahaan memanfaatkan laba ditahan, kamu harus tahu!
1. Investasi dalam Aset Baru
Yang pertama, perusahaan dapat menggunakan laba ditahan untuk membeli mesin, properti, atau teknologi baru.
2. Menambah Modal Kerja
Selain investasi, melalui strategi retained earnings (laba ditahan), perusahaan bisa memperkuat operasional tanpa harus mencari pinjaman tambahan.
3. Pembayaran Dividen di Masa Depan
Jika kondisi keuangan memungkinkan, perusahaan bisa membagikan dividen lebih besar di periode mendatang.
4. Merger atau Akuisisi
Terakhi, bisnis yang ingin berkembang lebih cepat bisa menggunakan retained earnings untuk mengakuisisi perusahaan lain.
Appropriated Retained Earnings vs Unappropriated Retained Earnings
Oh iya, kamu juga harus tahu bahwa ada 2 jenis retained earnings yang wajib dipahami!
Hal ini penting, agar kamu bisa memilih dan menerapkan retained earnings yang sesuai dengan bisnismu! Dalam dunia bisnis, retained earnings bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Appropriated Retained Earnings adalah laba ditahan yang sudah dialokasikan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk investasi atau pembayaran utang.
- Unappropriated Retained Earnings adalah laba ditahan yang belum memiliki alokasi spesifik dan masih bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa retained earnings adalah salah satu elemen penting dalam strategi keuangan bisnis.
Nah, dengan memahami konsep serta cara menghitungnya, kamu bisa mengelola keuntungan lebih cerdas sekaligus memastikan bisnis tetap berkembang.
Mengelola keuangan bisnis, termasuk laba ditahan, memang bukan hal yang mudah. Namun, kamu bisa lebih mudah melacak dan menganalisis keuangan bisnis dengan ESB Core!
Melalui fitur Business Intelligence, ESB Core membantu kamu memahami kondisi finansial bisnis secara detail.
Selain itu, sistem manajemen stok dan analisis keuangan yang terintegrasi membuat pengelolaan bisnis jadi lebih efisien.
Gunakan ESB Core sekarang dan tingkatkan performa bisnis restoranmu!
