
Apa Itu White Label? Manfaat, Contoh, dan Cara Memanfaatkannya untuk Bisnis
Briantama Afiq Ashari
Pernah nggak sih, kamu dengar istilah white label pas lagi baca-baca peluang bisnis?
Mungkin kesannya keren, tapi sebenarnya white label adalah konsep yang sangat dekat sama keseharian kita.
Mulai dari produk di minimarket, sampai aplikasi yang kita pakai, banyak banget yang sebenarnya berlabel “white label”.
Nah, biar kamu nggak cuma ikut-ikutan sebut istilahnya, yuk kita kenalan lebih dalam soal apa itu white label, manfaatnya, sampai contoh serunya di dunia bisnis!
Apa Itu White Label? Yuk, Biar Nggak Salah Paham!
Sebelum kita membahas lebih dalam, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu white label.
Konsep bisnis ini merujuk pada situasi di mana suatu produk atau layanan dibuat oleh satu perusahaan, namun dijual kembali oleh perusahaan lain dengan merek mereka sendiri.
Dengan kata lain, perusahaan pembuat produk tidak mencantumkan merek, melainkan memberikan kesempatan kepada bisnis lain untuk memberi merek mereka pada produk tersebut.
Coba bayangkan, seperti membeli sabun dari pabrik dan memberi label dengan merek milikmu sendiri.
Praktik ini sudah sangat umum diterapkan, mulai dari industri makanan, kecantikan, hingga teknologi.
Misalnya, di industri makanan dan minuman, ada produk seperti kopi atau jus kemasan yang diproduksi oleh satu pabrik, tetapi dijual dengan merek yang berbeda-beda untuk setiap supermarket atau toko.
Itulah mengapa konsep white label kini semakin populer di dunia bisnis modern.
Dengan menggunakan model ini, perusahaan bisa fokus pada pemasaran dan branding tanpa perlu mengembangkan produk dari awal.
Kenapa Bisnis Suka Banget Sama Produk White Label?
Sumber: Freepik
Setelah tahu white label sebagai sistem branding produk orang lain, mungkin kamu bertanya-tanya: emang kenapa sih banyak bisnis yang pilih jalur ini? Jawabannya simple, yaitu efisiensi dan fleksibilitas.
Produk white label bantu bisnis buat hemat waktu dan biaya produksi. Nggak perlu repot riset bertahun-tahun atau investasi miliaran buat produksi.
Cukup ambil produk berkualitas, kasih sentuhan branding, langsung jual ke market!
Selain itu, white label product juga bikin bisnis bisa lebih fokus ke marketing dan membangun loyalitas pelanggan.
Jadi, kamu nggak kehabisan energi di urusan produksi. Tinggal pilih produk terbaik, polish branding kamu, dan gas pol jualan!
Salah satu contoh dari dunia industri kecantikan adalah produk perawatan kulit yang diproduksi oleh pabrik besar dan kemudian diberi label oleh berbagai merek yang lebih kecil.
Misalnya, pelembab atau serum wajah yang diproduksi oleh satu pabrik tetapi dijual dengan berbagai merek berbeda di pasar.
Hal ini memungkinkan merek-merek tersebut untuk fokus pada promosi dan pengalaman pelanggan tanpa harus memikirkan proses produksi.
Baca Juga: Jenis-Jenis Cutleries dan Tips Memilih untuk Bisnis F&B
5 Manfaat White Label Buat Bisnis Kamu
Sumber: Freepik
Kalau kamu masih ragu soal manfaat produk white label, coba lihat beberapa kelebihannya berikut ini.
Siapa tahu bisa jadi pencerahan buat ide bisnis kamu berikutnya!
1. Modal Lebih Ringan, Risiko Lebih Kecil
Bikin produk dari nol itu butuh besar gede dan risiko tinggi. Lewat white label product, kamu cukup fokus ke branding dan penjualan. Jadi modal lebih ringan, dan kamu bisa grow bisnis lebih cepat.
2. Fokus ke Pemasaran
Karena produk sudah ada, kamu tinggal memaksimalkan marketing. Fokus bikin campaign kreatif, bangun komunitas loyal, dan pastinya, maksimalkan potensi brand kamu sendiri.
3. Time to Market Super Cepat
Kamu nggak perlu nunggu tahunan buat launching produk. Dengan ambil produk white label, proses masuk pasar bisa jauh lebih cepat. Apalagi buat bisnis kuliner atau F&B, ini penting banget supaya nggak kalah saing.
4. Skala Bisnis Lebih Mudah
Kalau produk sudah terbukti sukses, kamu tinggal replikasi sistem yang ada. Nggak ribet produksi lagi dari awal. Cukup tambah variasi white label product baru buat target market yang berbeda.
5. Punya Brand Sendiri, Tapi Nggak Bikin Produk Sendiri
Nah, ini mungkin bagian paling seru. Kamu bisa bangun brand impian kamu tanpa harus jungkir balik di laboratorium atau pabrik. Cukup andalkan produk dari partner white label terpercaya.
Buat inspirasi, lihat aja perjalanan Dewars White Label. Mereka sukses banget bawa produk whiskey ke pasar internasional lewat konsep branding yang kuat dan konsisten.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Dine In? Simak Definisi, Keunggulan, dan Perbedaannya dengan Take Away
Contoh Produk White Label yang Sering Kamu Temui
Biar kamu makin kebayang nyataannya, yuk kita bahas contoh produk white label yang mungkin sering banget kamu lihat, bahkan konsumsi.
1. Makanan & Minuman
Banyak produk di supermarket, seperti kopi kemasan, air mineral, atau makanan ringan, sebenarnya adalah produk white label. Nama mereknya berbeda, tetapi produsennya sama.
Contohnya, produk air mineral yang dijual dengan merek berbeda, padahal diproduksi oleh perusahaan yang sama.
2. Produk Kecantikan
Industri kecantikan juga banyak menggunakan model white label. Misalnya, produk perawatan kulit seperti facial wash, sheet mask, dan face serum yang diproduksi oleh pabrik besar dan kemudian diberi merek oleh berbagai brand.
3. Aksesori Elektronik
Produk seperti earphone, power bank, dan kabel USB sering kali diproduksi oleh satu pabrik dan dijual dengan merek yang berbeda-beda.
Hal ini memungkinkan berbagai brand untuk menawarkan produk berkualitas tanpa harus memproduksinya sendiri.
4. Pakaian dan Aksesoris Fashion
Banyak brand fashion yang menjual pakaian atau aksesoris yang diproduksi oleh pabrik lain dengan merek mereka sendiri.
Contohnya, kaos polos yang disablon dengan desain tertentu dan dijual dengan merek tertentu.
5. Peralatan Rumah Tangga
Produk seperti lampu tidur, rak dinding kayu, atau meja kerja minimalis sering kali diproduksi oleh satu pabrik dan dijual dengan merek yang berbeda.
Hal ini memungkinkan berbagai toko atau brand untuk menawarkan produk rumah tangga tanpa harus memproduksinya sendiri.
White Label VS Private Label, Apa Bedanya?
Mungkin kamu juga pernah dengar istilah private label. Lalu, apa bedanya dengan white label?
Berikut adalah tabel perbandingan yang lebih jelas antara White Label dan Private Label, lengkap dengan contoh produk dari kedua model tersebut:
Apakah White Label Cocok Buat Semua Bisnis?
White label cocok untuk bisnis yang ingin menghemat waktu dan biaya produksi dengan menggunakan produk yang sudah ada, seperti makanan kemasan, kosmetik, atau teknologi umum.
Hal ini memungkinkan bisnis fokus pada pemasaran dan branding tanpa harus mengembangkan produk dari nol.
Namun, jika bisnis kamu membutuhkan produk yang sangat kustom atau ingin memiliki kontrol penuh atas desain dan kualitas, maka white label mungkin kurang cocok.
Bisnis dengan sumber daya untuk riset dan pengembangan produk, atau yang ingin diferensiasi yang lebih spesifik, sebaiknya mempertimbangkan private label atau produksi internal.
Kesimpulan
Dari pemaparan panjang lebar tadi, jelas banget kan kalau white label adalah salah satu jalan ninja buat bangun bisnis tanpa ribet produksi?
Mulai dari makanan hingga teknologi, semua membuktikan kalau model bisnis ini powerful banget buat mempercepat pertumbuhan.
Kamu bisa fokus ke branding, marketing, dan ngembangin komunitas loyal pelanggan.
Semua tanpa harus pusing soal produksi! Produk white label benar-benar solusi smart buat kamu yang mau bisnis cepat jalan.
Nah, buat kamu yang tertarik bangun website sistem loyalty program F&B atau restoran, ada solusi kece juga nih! Kenalin ESB Loop!
ESB Loop adalah solusi inovatif dari ESB yang bantu restoran bikin program loyalitas menarik.
Nah, dengan fitur-fitur keren dan akses akun loyalitas yang gampang, pelanggan kamu bakal makin lengket sama brand kamu. Nggak cuma itu, berbagai reward juga bikin mereka betah balik lagi dan lagi.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, maksimalkan peluang bisnis kamu bareng konsep white label dan dukung pertumbuhan loyalitas pelanggan. Hubungi Tim ESB sekarang juga!
