SHARE

Restoran Lebih Tertata? Pahami Pentingnya Last Order dan Cara Mengaturnya

Briantama Afiq Ashari
last order artinya

Pernah nggak, kamu udah duduk nyaman di restoran, baru buka menu, tapi staf bilang. 

Maaf, last order-nya sudah tutup”, momen seperti ini bisa bikin pelanggan kecewa, apalagi kalau mereka baru datang.

Kalau kamu punya bisnis kuliner, hal ini wajib jadi perhatian. 

Memahami apa itu last order dan cara mengaturnya bukan cuma soal jam, tapi soal menjaga ritme operasional agar tetap efisien dan pelayanan tetap maksimal.

Apa itu Last Order?

Last order bukan berarti restoran langsung tutup, tapi menandai batas terakhir pelanggan bisa memesan makanan atau minuman. Setelah waktu ini, dapur mulai bersih-bersih dan staf bersiap menutup layanan.

Waktu last order bisa berbeda-beda tergantung jenis restoran—ada yang menetapkannya 30 menit sebelum tutup, ada juga yang satu jam sebelumnya. Semuanya tergantung strategi dan alur kerja bisnis kamu.

Kenapa Pengaturan Last Order itu Penting?

Bayangkan restoran kamu tutup jam 10 malam, tapi ada tamu datang jam 9:59 dan memesan banyak makanan. 

Dapur jadi lembur, staf kelelahan, dan kualitas layanan bisa menurun.

Dengan menetapkan last order, kamu memberi batas waktu yang jelas untuk pemesanan. 

Hal ini membantu menghindari chaos di akhir jam operasional dan memastikan semua tamu tetap dilayani dengan baik, tanpa mengorbankan tenaga kerja dan kualitas.

Baca Juga: Mau Omzet Naik? Pahami Dulu Apa Itu Retensi Pelanggan dan Manfaatnya!

Edukasi Pelanggan: Biar Nggak Salah Paham

Edukasi Pelanggan: Biar Nggak Salah Paham

Sumber: Freepik

Banyak pelanggan yang belum paham soal konsep last order. Akibatnya, muncul komplain seperti “kok belum tutup tapi nggak boleh pesan?”.

Edukasi bisa dilakukan lewat berbagai cara—pasang informasi di meja, cantumkan jam last order di menu, hingga buat pengumuman di media sosial. 

Pastikan staf juga dilatih untuk menjelaskan dengan sopan dan konsisten.

Apa Itu Last Pre Order?

Apa Itu Last Pre Order?

Sumber: Freepik

Bagi bisnis kuliner dengan sistem pre order, kamu juga perlu tahu last pre order.

Hal ini adalah batas terakhir pelanggan bisa melakukan pemesanan untuk produk tertentu, biasanya pada momen spesial seperti Lebaran atau Natal.

Dengan batas ini, kamu bisa atur produksi dan pengiriman secara efisien, tanpa terburu-buru atau overcapacity

Pelanggan pun puas karena pesanannya datang tepat waktu.

Baca Juga: Memahami Scale Up: Kunci Bisnis Berkembang, Begini Strateginya!

Tips Mengatur Last Order Agar Restoran Tetap Tertib

Mulailah dengan menentukan jam tutup restoran, lalu tentukan waktu last order sekitar 30–60 menit sebelumnya. 

Misalnya, restoran tutup pukul 10 malam, maka last order bisa ditetapkan pukul 9 atau 9:30 malam.

Pastikan semua staf mengetahui aturan ini lewat briefing rutin. 

Informasikan juga ke pelanggan secara transparan, baik melalui sistem kasir, media sosial, atau layanan pemesanan online.

Manfaat Teknologi untuk Pengaturan Last Order

Jika restoran kamu makin ramai, mengatur last order secara manual bisa bikin kewalahan. 

Solusinya? Gunakan sistem kasir modern yang punya fitur pengingat otomatis untuk jam operasional dan last order.

Dengan sistem ini, staf jadi lebih sigap, pelanggan lebih paham, dan layanan tetap rapi. 

Fitur ini juga bisa disinkronkan dengan layanan pesan antar seperti GrabFood atau GoFood agar last order ditutup otomatis sesuai jadwal.

Penutup

Last order bukan sekadar batas waktu pesan, tapi bagian penting dari strategi operasional yang rapi dan profesional. 

Dengan sistem yang tepat, kamu bisa menjaga ritme kerja, meningkatkan kualitas layanan, dan menghindari kekacauan di akhir jam buka.

Kalau masih mengatur semuanya secara manual, sekarang saatnya upgrade. 

Gunakan ESB POS, atau ESB Order untuk bantu mengatur semua pesanan—baik harian maupun pre order—dengan lebih praktis dan efisien. 

Operasional restoran jadi lebih lancar, pelanggan pun makin puas! Hubungi Tim ESB sekarang!

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya