
Mengenal Gestun Paylater, Sudah Tahu? Simak Faktanya Sebelum Kamu Coba!
Briantama Afiq Ashari
Pernah denger istilah gestun paylater?
Buat kamu yang sering belanja online atau pakai fitur cicilan digital, mungkin istilah ini udah nggak asing.
Tapi hati-hati—meski kelihatannya simpel, gestun paylater punya risiko yang nggak bisa dianggap remeh.
Yuk, kenali lebih dalam apa itu gestun, gimana praktiknya dilakukan, dan kenapa kamu perlu berpikir dua kali sebelum tergoda mencobanya!
Apa itu Gestun Paylater?
Gestun adalah singkatan dari gesek tunai, yaitu praktik mencairkan limit dari kartu kredit atau layanan paylater menjadi uang tunai.
Khusus dalam konteks paylater, gestun dilakukan lewat transaksi fiktif, biasanya kamu "beli" produk atau jasa lewat merchant tertentu, tapi nggak dapet barang, melainkan uang tunai.
Kelihatannya menguntungkan? Belum tentu.
Faktanya, gestun paylater termasuk tindakan yang melanggar kebijakan kebanyakan penyedia layanan keuangan. Bahkan, bisa jadi pintu awal ke jebakan utang.
Baca Juga: 26 Sumber Modal Usaha Kuliner di Tahun 2025 yang Wajib Kamu Tahu
Bahaya Tersembunyi di Balik Gestun Paylater
Sumber: Freepik
Sebelum kamu tergoda mencoba atau terpengaruh iklan jasa gestun di media sosial, pahami dulu bahaya tersembunyi di balik gestun paylater biar kamu bisa ambil keputusan dengan bijak!
1. Bunga dan Denda Tinggi
Limit yang kamu cairkan tetap dihitung sebagai cicilan. Artinya, kamu harus bayar cicilan + bunga tiap bulan. Kalau telat? Siap-siap kena denda.
2. Risiko Pemblokiran Akun
Banyak platform seperti Shopee, Gojek, dan Tokopedia secara tegas melarang praktik gestun. Sekali ketahuan, akun bisa langsung diblokir.
3. Track Record Keuangan Rusak
Sering gestun = skor kredit bisa anjlok. Ini bisa menyulitkan kamu kalau suatu hari butuh pinjaman resmi dari bank atau fintech.
Jasa Gestun: Solusi Instan yang Penuh Risiko
Di media sosial, kamu mungkin pernah lihat iklan jasa gestun. Mereka biasanya menawarkan:
- Proses cepat
- Minim syarat
- Bisa cair dalam hitungan menit
Tapi hati-hati, karena kebanyakan jasa gestun menggunakan sistem open gestun—artinya kamu harus kasih data akun paylater kamu.
Dari situ, mereka akan buat transaksi palsu dan transfer dana ke rekening kamu, tentu setelah potong “jasa” hingga 20% bahkan lebih. Risiko lainnya?
- Data pribadi bocor atau disalahgunakan
- Dipakai untuk pinjaman ilegal tanpa sepengetahuan kamu
- Nggak ada jaminan keamanan atau transparansi.
Gestun SPayLater: Tren Baru, Risiko Lama
Belakangan ini, tren gestun merambah ke platform populer seperti Shopee lewat fitur SPayLater. Mekanismenya serupa, limit SPayLater dicairkan jadi uang tunai lewat transaksi palsu.
Padahal, ini jelas melanggar kebijakan Shopee. Selain akun bisa diblokir, kamu tetap harus bayar cicilan lengkap dengan bunga dan biaya lainnya.
Akhirnya, kamu nggak benar-benar untung, justru rugi dua kali.
Kenapa Banyak Orang Tetap Tergiur?
Sumber: Freepik
Alasan paling umum: butuh uang cepat. Di saat darurat, gestun kelihatan seperti solusi yang mudah. Tapi, kenyataannya:
- Kamu hanya memindahkan masalah ke bulan depan (dan bulan-bulan berikutnya)
- Kalau terus-terusan, kamu bisa masuk ke lingkaran utang tanpa ujung
- Banyak testimoni palsu di luar sana yang memanipulasi realita
Jadi, penting banget untuk punya literasi keuangan yang baik agar nggak mudah terjebak.
Solusi Sehat Saat Butuh Dana Cepat
Daripada gestun, lebih baik cari solusi jangka panjang dan minim risiko. Kalau kamu pelaku bisnis, terutama di bidang kuline, solusinya bisa dimulai dari pengelolaan operasional yang lebih rapi.
Gestun mungkin terdengar simpel dan cepat, tapi risikonya nyata dan serius. Mulai dari bunga tinggi, potensi kebocoran data, hingga kerusakan reputasi finansial.
Kalau kamu serius ingin bangun masa depan keuangan yang sehat atau menjalankan bisnis yang stabil, hindari solusi instan seperti gestun.
Penutup
Gestun paylater mungkin terlihat seperti jalan pintas untuk mendapatkan uang tunai secara cepat, tapi di balik kemudahannya tersimpan banyak risiko yang serius.
Mulai dari bunga tinggi, potongan besar dari jasa pihak ketiga, penyalahgunaan data pribadi, hingga kemungkinan pemblokiran akun dari platform yang digunakan, semua itu bisa merugikan kamu dalam jangka panjang.
Alih-alih memilih solusi instan yang belum tentu aman, penting untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat dan bijak. Kelola pengeluaran dengan baik, prioritaskan kebutuhan, dan cari alternatif yang legal serta berkelanjutan jika sedang butuh dana tambahan.
Ingat, keputusan keuangan yang tepat hari ini bisa melindungi kestabilan hidupmu di masa depan.
